Ada Logo PDIP di Sekolah Daring, Dinas Pendidikan Kota Surabaya Minta Maaf

Rabu, 09 September 2020 - 16:36 WIB
loading...
Ada Logo PDIP di Sekolah Daring, Dinas Pendidikan Kota Surabaya Minta Maaf
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo meminta maaf terkait ada logo PDIP di tampilan layar televisi saat sekolah daring di Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Pelaksanaan sekolah daring yang digelar di SBO TV menjadi sorotan ketika munculnya logo PDIP di layar televisi. Dinas Pendidikan Kota Surabaya , Jatim pun meminta maaf atas kelalaian dalam pelaksanaan pendidikan daring. (Baca juga: Viral, Belajar Live di TV Muncul Logo PDIP di Sila ke-4 Pancasila)

Kasus ini bermula ketika sekolah daring di program GURUku disiarkan secara live oleh SBO TV dan streaming YouTube pada 8 September 2020. Saat itu, lambang negara sila keempat digambarkan kepala banteng bermoncong putih mirip logo PDIP. (Baca juga: Mojang Bandung Ini Hilang Misterius sejak Minggu 30 Agustus Lalu)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menuturkan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf karena kemarin ada salah satu guru yang mengajar di program GURUku, ada kesalahan input data atau input gambar. Guru tersebut atas nama Afita Nurul Aini yang sudah mengajar di program tersebut sebanyak empat kali. (Baca juga: 7 Pemalsu Surat Rapid Test di Bali Dipenjara Hingga 22 Bulan)

“Saya mohon maaf atas nama Dinas Pendidikan karena kemarin ada salah satu guru kami waktu mengajar terjadi kesalahan input gambar. Jadi, Bu Afita ini sudah mengajar empat kali hingga kemarin, dan tiga kali mengajar selama ini, Alhamdulillah sangat baik dan tidak ada masalah,” kata Supomo, Rabu (9/9/2020).

Ia melanjutkan, guru-guru yang dijadikan pengajar di program GURUku SBO TV ini adalah guru-guru luar biasa dan guru-guru terbaik di Kota Surabaya, termasuk Afita ini. Bahkan, berdasarkan verifikasi data yang dimiliki Dinas Pendidikan, Afita ini lulusan perguruan tinggi negeri di Kota Surabaya dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) 3,75.

“Bahkan, selama mengajar di SD, dia juga mendapatkan predikat baik, perilakunya juga baik, sopan santunya juga baik. Makanya dia direkomendasikan untuk menjadi guru pengajar di program SBO ini,” imbuhnya.

Di samping itu, berdasarkan klarifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan kemarin, Afita ini tidak pernah mengikuti organisasi apapun selama ini. Bahkan, Afita juga mengaku tidak sengaja melakukan kesalahan tersebut, hanya karena kurang fokus dan human eror, akhirnya terjadi kesalahan tersebut.

“Jadi, ini murni human error, karena bagaimana pun juga manusia adalah tempatnya salah, sehingga tidak ada tendensi apapun dan tidak berkaitan dengan siapapun dan apapun,” tegasnya.

Supomo juga memastikan bahwa setiap Hari Sabtu, Dinas Pendidikan selalu rutin melakukan evaluasi, pembekalan dan pemeriksaan materi yang akan disampaikan dalam program GURUku di SBO TV maupun di TV9 yang juga menyiarkan secara live pembelajaran daring ini. Ia juga memastikan bahwa materi yang disampaikan itu berasal dari buku tema yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, sehingga materinya tidak keluar dari konteks pembahasan.

“Jadi, kalau dari SOP-nya sudah tidak ada masalah. Dan saat itu Bu Afita ini guru pengganti, karena guru yang seharusnya mengajar sedang sakit,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini juga mengaku setelah dilakukan beberapa evaluasi, maka kemungkinan ke depannya pembelajaran daring via televisi ini tidak akan dilakukan secara live. Namun, akan dilakukan tapping (siaran tunda) terlebih dahulu supaya materi-materi yang disampaikan oleh pihak guru bisa lebih aman.

“Tapi memang kalau tapping itu siswa tidak bisa berdialog atau bertanya langsung kepada guru. Kalau selama ini kan kita live sehingga siswa bisa langsung bertanya kepada guru yang mengajar, dan proses seperti ini sudah seperti di kelas,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)