Gempa Bumi Tektonik 5,4 SR Guncang Melonguane Kepulauan Talaud
loading...
A
A
A
MANADO - Wilayah Melonguane diguncang gempa tektonik 5,4 Skala Richter (SR), Rabu (9/9/2020) pukul 11.41.21 Wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,5 skala richter (SR). Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,06 LU dan 126,75 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 57 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Menurutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). (Baca: Duel Maut di Perumahan Elite, Paman dan Ponakan Tewas Ditangan Satpam)
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Dikatakan, hingga Rabu (9/9/2020) pukul 12.10 WITA, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (Bisa diklik: Pesta Pernikahan di Nias Berujung Maut, Seorang Pemuda Tewas Ditusuk)
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,”pungkasnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Menurutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). (Baca: Duel Maut di Perumahan Elite, Paman dan Ponakan Tewas Ditangan Satpam)
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Dikatakan, hingga Rabu (9/9/2020) pukul 12.10 WITA, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (Bisa diklik: Pesta Pernikahan di Nias Berujung Maut, Seorang Pemuda Tewas Ditusuk)
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,”pungkasnya.
(sms)