Warga Seko Sepakat Tidak Menjual Beras Keluar Daerah

Jum'at, 10 April 2020 - 19:45 WIB
loading...
Warga Seko Sepakat Tidak Menjual Beras Keluar Daerah
Selama pandemi Covid-19, masyarakat Kecamatan Seko sepakat tidak akan menjual beras keluar wilayah tersebut. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
LUWU UTARA - Selama pandemi Covid-19, masyarakat Kecamatan Seko sepakat tidak akan menjual beras keluar wilayah tersebut. Kesepakatan tersebut disampaikan Camat Seko, Akbal Ali kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Merespons hal tersebut, Bupati Indah menuturkan, pemda tentu saja mendukung sebab yang paling penting masyarakat tidak kekurangan bahan pangan, terutama beras.

"Kami dukung apa yang telah disepakati sebab yang paling penting, masyarakat tidak kekurangan bahan pangan terutama beras. Kita juga mendorong diversifikasi pangan sesuai kearifan lokal seperti jagung, umbi-umbian, pisang dan sagu untuk wilayah daratan," tutur bupati yang rutin mengunjungi masyarakat hingga daerah terpencil ini.

Bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga mengapresiasi Pemerintah Kecamatan Seko atas upaya yang dilakukan dalam mencegah penyebaran covid-19. Bagaimana tidak, pasalnya, hingga hari ini belum ada kasus ODP, PDP, maupun yang positif covid-19.

"Saya atas nama pribadi dan kedinasan mengapresiasi atas upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan. Begitu ketatnya, saya ditelepon langsung Pak Camat, Akbal Ali agar mengarantina 19 mahasiswa yang datang dari Jakarta sebelum kembali ke kampung halaman. Patut kita apresiasi juga 19 mahasiswa Seko ini karena dengan sukarela melapor kepada petugas dan bersedia dikarantina," ucap Indah.

Meski begitu, bupati yang karib disapa IDP ini menegaskan pada Pemerintah Kecamatan, agar tak melarang masuknya barang, utamanya kebutuhan dasar masyarakat, termasuk BBM.

"Boleh membatasi orang yang akan masuk ke Seko, tapi tidak boleh membatasi barang, utamanya bahan pokok dan BBM. Sebab barang ini tidak menjadi media penyebaran virus, namun harus sesuai protokol, barang harus disemprot dengan disinfektan," pintanya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kecamatan hingga Pemerintah Desa di Seko memang menyediakan beberapa posko siaga covid-19. Begitu juga dengan UPBU Bandara Seko yang melakukan pemeriksaan ketat yakni penyemprotan disinfektan pada barang, pendataan dan pengecekan suhu tubuh, dan penerapan cuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir ketika penumpang baru tiba.
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0853 seconds (0.1#10.140)