Hanura Siap Pecat Kader yang Membelot di Pilkada Maros
loading...
A
A
A
MAROS - Partai Hanura menyiapkan sanksi kepada kader, yang dinilai membelot pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maros yang akan digelar Desember mendatang.
Hal itu setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura , memastikan mengusung Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, sebagai pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Maros pada Pilkada Maros .
Sekretaris DPW Hanura Sulsel Affandi Arisman Haris menekankan bagi seluruh kader Partai Hanura yang berada di Maros, untuk solid mendukung pasangan calon bupati Maros AS Chaidir Syam-Suhartina Bohari.
"Kami menitikberatkan kepada seluruh kader untuk menurunkan seluruh kekuatan mulai dari ranting sampai pengurus daerah, bahkan anggota legislatif untuk memenangkan pasangan tagline Hati Kita Keren. Jika ada yang membelot, maka kita tidak segan-segan untuk memecatnya," jelasnya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, surat rekomendasi pasangan calon Hati Kita Keren diserahkan oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Sulawesi Selatan Ilham Mattalatta di kantor DPD Hanura Sulsel, kamis 3 September 2020 lalu.
Ketua DPC Hanura Maros Rusli Rasyid, menegaskan bahwa, pemberian rekomendasi tersebut telah melalui proses panjang, mulai dari pendaftaran, penjaringan, tes dan juga penetapan.
"Ini bentuk keseriusan partai Hanura dalam mengusung kandidat di kontestasi demokrasi," katanya.
Dengan demikian semua kader wajib mematuhi keputusan DPP dan memenangkan pasangan dengan tagline "Hati Kita Keren" itu. Bagi kader yang yang melalukan tindakan membelot dari keputusan tersebut maka akan dijatuhi sanksi.
Seiring berjalannya tahapan Pilkada Maros 2020 , sebanyak tiga kader Hanura Maros yakni Bakri Hamdan, Zainal Mukhtar dan Muhammad Kasim, terindikasi melakukan perbuatan yang melawan perintah partai. Sehingga, ketiganya dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait adanya laporan foto bersama dengan kandidat lain pada saat pendaftaran.
"Sanksi teguran kepada ke tiga kader Hanura , dan apabila dikemudian hari kembali mengulangi perbuatan yang melawan perintah partai. Maka, akan berlanjut pada sanksi tegas yakni pemecatan," jelas Rusli Rasyid.
Diketahui bahwa paslon Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, diusung oleh PAN, PBB, PPP dan Hanura, kemudian didukung juga Perindo, PDIP, Berkarya dan Gelora.
Hal itu setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura , memastikan mengusung Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, sebagai pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Maros pada Pilkada Maros .
Sekretaris DPW Hanura Sulsel Affandi Arisman Haris menekankan bagi seluruh kader Partai Hanura yang berada di Maros, untuk solid mendukung pasangan calon bupati Maros AS Chaidir Syam-Suhartina Bohari.
"Kami menitikberatkan kepada seluruh kader untuk menurunkan seluruh kekuatan mulai dari ranting sampai pengurus daerah, bahkan anggota legislatif untuk memenangkan pasangan tagline Hati Kita Keren. Jika ada yang membelot, maka kita tidak segan-segan untuk memecatnya," jelasnya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, surat rekomendasi pasangan calon Hati Kita Keren diserahkan oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Sulawesi Selatan Ilham Mattalatta di kantor DPD Hanura Sulsel, kamis 3 September 2020 lalu.
Ketua DPC Hanura Maros Rusli Rasyid, menegaskan bahwa, pemberian rekomendasi tersebut telah melalui proses panjang, mulai dari pendaftaran, penjaringan, tes dan juga penetapan.
"Ini bentuk keseriusan partai Hanura dalam mengusung kandidat di kontestasi demokrasi," katanya.
Dengan demikian semua kader wajib mematuhi keputusan DPP dan memenangkan pasangan dengan tagline "Hati Kita Keren" itu. Bagi kader yang yang melalukan tindakan membelot dari keputusan tersebut maka akan dijatuhi sanksi.
Seiring berjalannya tahapan Pilkada Maros 2020 , sebanyak tiga kader Hanura Maros yakni Bakri Hamdan, Zainal Mukhtar dan Muhammad Kasim, terindikasi melakukan perbuatan yang melawan perintah partai. Sehingga, ketiganya dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait adanya laporan foto bersama dengan kandidat lain pada saat pendaftaran.
"Sanksi teguran kepada ke tiga kader Hanura , dan apabila dikemudian hari kembali mengulangi perbuatan yang melawan perintah partai. Maka, akan berlanjut pada sanksi tegas yakni pemecatan," jelas Rusli Rasyid.
Diketahui bahwa paslon Chaidir Syam dan Suhartina Bohari, diusung oleh PAN, PBB, PPP dan Hanura, kemudian didukung juga Perindo, PDIP, Berkarya dan Gelora.
(agn)