Fadil Imran Jadi Kapolda, Jazilul Fawaid Optimistis Jatim Kondusif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jabatan Kapolda Jawa Timur (Jatim) kini dipegang Irjen Pol M Fadil Imran yang sebelumnya merupakan staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Fadil Imran menggantikan pendahulunya, Irjen Pol Luki Hermawan. Kepastian pergantian posisi Kapolda Jatim tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1377/KEP/2020.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid optimistis di bawah kendali Fadil Imran, Jatim bisa kondusif di tengah pandemi Corona atau COVID-19. "Sebagai orang Jawa Timur, pertama saya menyampaikan selamat kepada Irjen Pol Fadil Imran, mudah-mudahan sukses dalam menjalankan tugas di Jawa Timur. Irjen Pol Fadil Imran ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman selama berkarir di kepolisian dari reserse dan seterusnya yang layak dan tepat untuk memimpin Jawa Timur," tutur Jazilul Fawaid saat dihubungi SINDOnews, Minggu (3/5/2020). (Baca juga: Kapolda dan Gubernur Jatim Awasi Patroli PSBB Surabaya , 82 Pelanggar Ditindak)
Politikus asal Bawean, Gresik ini menambahkan, sebagai mitra kerjanya di Komisi III DPR, dia mengenal Fadil Imran sebagai sosok yang memiliki gaya Jawa Timur-an yang lugas, tegas, apa adanya. "Artinya beliau mengerti budaya Jawa Timur, dan itu penting untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah-masalah ketertiban dan keamanan yang ada di Jawa Timur," tuturnya.
Apalagi, kata Jazilul Fawaid, Fadil Imran yang merupakan lulusan Akpol 1991, juga memiliki latar belakang pendidikan akademik yang cukup baik sehingga diyakini mampu mencari langkah-langkah dan terobosan atas berbagai permasalahan ketertiban dan keamanan di Jatim. "Di tengah pandemik corona seperti ini dan dampaknya yang pasti tidak mudah, harapannya agar di Jatim tidak ada gejolak atau masalah yang serius di bawah Pak Fadil ini," katanya.
Jazil berharap Fadil Imran bisa memetakan betul dampak corona, baik dampak krisis pangan, sosial, hingga dampak politik yang mungkin timbul menyusul akan adanya pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim. "Ini harus dipetakan betul oleh Kapolda yang baru. Ini tugas yang tidak ringan di tengah situasi kayak begini. Apalagi nanti ada pilkada, ini kerawanan-kerawanan juga muncul. Nah, justru harus bisa mengantisipasi sejak awal apa kira-kira titik kerawanan yang ada. Mulai persoalan corona, pilkada dan semua proses yang ada di Jawa Timur," urainya.
Selain itu, dengan kondisi Jatim sebagai wilayah basis kultural nahdliyin, Jazil berharap Fadil Imran bisa bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik dengan para ulama dan tokoh masyarakat. "Karena Jatim kan basis "hijau", basis NU, komunikasi yang baiklah saya sarankan dengan para kiai, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat dengan tanpa meninggalkan kelompok-kelompok yang lain. Dan saya yakin Pak Fadil punya caranya untuk berkomunikasi. Saya kenal beliau di Komisii III kan sebagai mitra kerja," paparnya.
Jazil berharap Kapolda kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik selama memimpin Jatim sehingga ke depan karirnya bisa lebih baik lagi. "Gunakan amanah untuk memimpin Jatim ini sebagai pijakan untuk berkarir lebih bagus ke depan dalam posisi yang lebih baik," katanya.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid optimistis di bawah kendali Fadil Imran, Jatim bisa kondusif di tengah pandemi Corona atau COVID-19. "Sebagai orang Jawa Timur, pertama saya menyampaikan selamat kepada Irjen Pol Fadil Imran, mudah-mudahan sukses dalam menjalankan tugas di Jawa Timur. Irjen Pol Fadil Imran ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman selama berkarir di kepolisian dari reserse dan seterusnya yang layak dan tepat untuk memimpin Jawa Timur," tutur Jazilul Fawaid saat dihubungi SINDOnews, Minggu (3/5/2020). (Baca juga: Kapolda dan Gubernur Jatim Awasi Patroli PSBB Surabaya , 82 Pelanggar Ditindak)
Politikus asal Bawean, Gresik ini menambahkan, sebagai mitra kerjanya di Komisi III DPR, dia mengenal Fadil Imran sebagai sosok yang memiliki gaya Jawa Timur-an yang lugas, tegas, apa adanya. "Artinya beliau mengerti budaya Jawa Timur, dan itu penting untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah-masalah ketertiban dan keamanan yang ada di Jawa Timur," tuturnya.
Apalagi, kata Jazilul Fawaid, Fadil Imran yang merupakan lulusan Akpol 1991, juga memiliki latar belakang pendidikan akademik yang cukup baik sehingga diyakini mampu mencari langkah-langkah dan terobosan atas berbagai permasalahan ketertiban dan keamanan di Jatim. "Di tengah pandemik corona seperti ini dan dampaknya yang pasti tidak mudah, harapannya agar di Jatim tidak ada gejolak atau masalah yang serius di bawah Pak Fadil ini," katanya.
Jazil berharap Fadil Imran bisa memetakan betul dampak corona, baik dampak krisis pangan, sosial, hingga dampak politik yang mungkin timbul menyusul akan adanya pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim. "Ini harus dipetakan betul oleh Kapolda yang baru. Ini tugas yang tidak ringan di tengah situasi kayak begini. Apalagi nanti ada pilkada, ini kerawanan-kerawanan juga muncul. Nah, justru harus bisa mengantisipasi sejak awal apa kira-kira titik kerawanan yang ada. Mulai persoalan corona, pilkada dan semua proses yang ada di Jawa Timur," urainya.
Selain itu, dengan kondisi Jatim sebagai wilayah basis kultural nahdliyin, Jazil berharap Fadil Imran bisa bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik dengan para ulama dan tokoh masyarakat. "Karena Jatim kan basis "hijau", basis NU, komunikasi yang baiklah saya sarankan dengan para kiai, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat dengan tanpa meninggalkan kelompok-kelompok yang lain. Dan saya yakin Pak Fadil punya caranya untuk berkomunikasi. Saya kenal beliau di Komisii III kan sebagai mitra kerja," paparnya.
Jazil berharap Kapolda kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik selama memimpin Jatim sehingga ke depan karirnya bisa lebih baik lagi. "Gunakan amanah untuk memimpin Jatim ini sebagai pijakan untuk berkarir lebih bagus ke depan dalam posisi yang lebih baik," katanya.
(shf)