Gayatri, Perempuan di Balik Penentuan Lokasi Ibu Kota Kerajaan Majapahit
loading...
A
A
A
Demi kebaikan bersama, Gayatri merasa bahwa mereka kini harus bekerja keras menyatukan pedesaan dan kota-kota pelabuhan, sebagaimana dulu ayahnya berusaha menyatukan dua agama. Selanjutnya, pembicaraan mereka sampai pada tahapan baru.
Mereka membahas bermacam-macam orang asing yang datang ke pelabuhan, lengkap dengan gagasan dan kebiasaan yang mereka bawa. Keduanya sepakat bahwa semua orang asing yang bukan penjahat harus disambut, karena akan merangsang gairah akan pengetahuan tentang dunia di luar Majapahit.
Salah satu hal yang masih sedikit diperdebatkan adalah tamu macam apa yang harus diberi prioritas tertinggi. Raden Wijaya menganggap tamu pedagang dan tenaga ahli harus diutamakan, karena akan mendatangkan kemakmuran baru bagi Majapahit.
Hal ini disambut dengan semangat oleh sang istri Gayatri, tetapi Gayatri punya pendapat berbeda mengenai tamu yang diprioritaskan itu. Menurut Gayatri, dukungan terbesar pada cerdik pandai dan pemuka agama, karena Kerajaan Majapahit ingin menjadi pusat pengetahuan dan inspirasi spiritual antar bangsa dan diakui karnes kekuatan sucinya di seluruh dunia.
Mereka membahas bermacam-macam orang asing yang datang ke pelabuhan, lengkap dengan gagasan dan kebiasaan yang mereka bawa. Keduanya sepakat bahwa semua orang asing yang bukan penjahat harus disambut, karena akan merangsang gairah akan pengetahuan tentang dunia di luar Majapahit.
Salah satu hal yang masih sedikit diperdebatkan adalah tamu macam apa yang harus diberi prioritas tertinggi. Raden Wijaya menganggap tamu pedagang dan tenaga ahli harus diutamakan, karena akan mendatangkan kemakmuran baru bagi Majapahit.
Hal ini disambut dengan semangat oleh sang istri Gayatri, tetapi Gayatri punya pendapat berbeda mengenai tamu yang diprioritaskan itu. Menurut Gayatri, dukungan terbesar pada cerdik pandai dan pemuka agama, karena Kerajaan Majapahit ingin menjadi pusat pengetahuan dan inspirasi spiritual antar bangsa dan diakui karnes kekuatan sucinya di seluruh dunia.
(abd)