Kehebatan 2 Mahapatih Majapahit, Mpu Nambi Usir Tentara Mongol dan Gajah Mada Luaskan Wilayah hingga Malaka
loading...
A
A
A
Konon di masa pemerintahan Raja Raden Wijaya pasukan di bawah pimpinan Nambi mengalami kekalahan dari Ranggalawe, dalam pertempuran yang terjadi di Sungai Tambak Beras.
Nambi sendiri berhasil menyelematkan diri setelah kuda yang dinaikinya Brahma Cikur mati tertusuk oleh Ranggalawe. Nambi dan pasukannya kemudian berhasil dipukul mundur oleh Ranggalawe dan kalah perang. Hal ini membuat pemerintahan Raja Dyah Wijaya dibuat geram dan berencana melakukan serangan kedua dengan jumlah yang lebih besar di bawah komando Mahisa Nabrang.
Pertempuran inilah yang menjadi pertempuran pertama mengawali pergolakan di Kerajaan Majapahit sebelum Hayam Wuruk dan Gajah Mada-nya naik tahta, dan membawa Kerajaan Majapahit bisa menguasai Nusantara.
Pada masa pemerintahan Bhre Kahuripan dan Hayam Wuruk, jabatan yang demikian itu dipegang sendiri oleh patih amangku bhumi Gajah Mada. Saat itulah politik pemerintahan negara Majapahit sepenuhnya ada di tangan Gajah Mada.
Gajah Mada berhasil meluaskan wilayah kekuasaan Majapahit hingga ke Semenanjung Malaya atau yang kini masuk Malaysia. Tapi karena peristiwa Perang Bubat, Gajah Mada kehilangan jabatannya dan menjadi pesakitan.
Kedua sosok ini baik Nambi dan Gajah Mada peran keduanya ini tak bisa digantikan satu sosok. Alhasil Dewan Pertimbangan Agung terpaksa mengangkat enam orang untuk menopang jabatan mahapatih di Kerajaan Majapahit.
Lihat Juga: Kisah Bisikan Raden Wijaya ke Tentara Mongol untuk Berkoalisi Menyerang Jayakatwang di Kediri
Nambi sendiri berhasil menyelematkan diri setelah kuda yang dinaikinya Brahma Cikur mati tertusuk oleh Ranggalawe. Nambi dan pasukannya kemudian berhasil dipukul mundur oleh Ranggalawe dan kalah perang. Hal ini membuat pemerintahan Raja Dyah Wijaya dibuat geram dan berencana melakukan serangan kedua dengan jumlah yang lebih besar di bawah komando Mahisa Nabrang.
Pertempuran inilah yang menjadi pertempuran pertama mengawali pergolakan di Kerajaan Majapahit sebelum Hayam Wuruk dan Gajah Mada-nya naik tahta, dan membawa Kerajaan Majapahit bisa menguasai Nusantara.
Pada masa pemerintahan Bhre Kahuripan dan Hayam Wuruk, jabatan yang demikian itu dipegang sendiri oleh patih amangku bhumi Gajah Mada. Saat itulah politik pemerintahan negara Majapahit sepenuhnya ada di tangan Gajah Mada.
Gajah Mada berhasil meluaskan wilayah kekuasaan Majapahit hingga ke Semenanjung Malaya atau yang kini masuk Malaysia. Tapi karena peristiwa Perang Bubat, Gajah Mada kehilangan jabatannya dan menjadi pesakitan.
Kedua sosok ini baik Nambi dan Gajah Mada peran keduanya ini tak bisa digantikan satu sosok. Alhasil Dewan Pertimbangan Agung terpaksa mengangkat enam orang untuk menopang jabatan mahapatih di Kerajaan Majapahit.
Lihat Juga: Kisah Bisikan Raden Wijaya ke Tentara Mongol untuk Berkoalisi Menyerang Jayakatwang di Kediri
(cip)