Kisah Misteri Nasib Mahapatih Gajah Mada Setelah Perang Bubat

Kamis, 23 Januari 2025 - 07:30 WIB
loading...
Kisah Misteri Nasib...
Gajah Mada yang dikenal sebagai Patih terbaik di masa kepemimpinan Hayam Wuruk di Majapahit harus mengalami kisah tragis dan misterius setelah Perang Bubat. Foto/Ist
A A A
GAJAHMada yang dikenal sebagai salah satu Patih terbaik di masa kepemimpinan Hayam Wuruk di Majapahit harus mengalami kisah yang cukup tragis dan misterius setelah Perang Bubat.

Petaka itu datang setelah Perang Bubat yang membuat calon istri Hayam Wuruk, yakni putri Sunda Dyah Pitaloka Citrarasmi meninggal dunia. Hal itu lantas membuat Raja Majapahit memendam duka dalam jangka waktu yang cukup lama hingga pada akhirnya jatuh sakit dan mangkat.



Gajah Mada yang dianggap sebagai otak pencetus Perang Bubat lantas terpojok dan memilih untuk meninggalkan jabatannya sebagai Mahapatih. Dalam suatu kisah, dirinya memilih untuk menjadi seorang pertapa.

Sosok yang dikenal dengan Sumpah Palapanya itu memilih menyepi tinggal di hutan yang konon berada di Madakaripura, suatu wilayah di pedalaman Probolinggo selatan atau tepatnya di kaki pegunungan Bromo Semeru.



Tepat di pedalaman hutan itu terdapat air terjun bernama Madakaripura yang airnya jatuh dari tebing yang tinggi. Di balik air terjun itu, terdapat deretan ceruk dan satu gua yang menjorok ke dalam.

Dalam "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada", dari Sri Wintala Achmad, dikisahkan jika Gajah Mada bertapa sampai akhir hayatnya di balik air terjun tersebut.



Adapun versi lain dari Kakawin Nagarakretagama dan Kidung Sunda yang memiliki kisahnya tersendiri terkait akhir hidup Gajah Mada.

Dalam Kakawin Nagarakretagama, Gajah Mada meninggal sesudah gering atau menderita sakit. Ini terdapat dalam kakawin gubahan dari Mpu Prapanca ini berbunyi;

"Tersebut pada tahun Saka Angin Delapan Utama (1285), Baginda menuju Simping demi pemindahan candi makam. Sekembalinya dari Simping segera masuk ke pura. Terpaku mendengar Adimenteri Gajah Mada gering. Pernah mencurahkan tenaga untuk keluyuran ke Jawa. Di Pulau Bali serta Kota Sadeng memusnahkan musuh."

Sedangkan menurut Kidung Sunda, menyebut jika Gajah Mada memilih untuk moksa atau membebaskan diri dari dunia. Hal itu terjadi sesudah mengetahui akan dibunuh oleh kedua pamannya, raja Kahuripan dan raja Daha.

Mereka menganggap jika Gajah Mada adalah sosok yang paling bertanggung jawab atas kekacauan di Majapahit setelah meninggalnya Hayam Wuruk.

"Maka beliau mengenakan segala perlengkapan upacara dan melakukan yoga samadi. Setelah itu, ia moksa menuju ketiadaan. Maka raja Kahuripan dan raja Daha yang mirip Siwa dan Buddha berpulang ke negara mereka, karena Majapahit mengingatkan mereka akan peristiwa memilukan yang terjadi"

Perbedaan pendapat inilah yang membuat kematian Gajah Mada semakin misterius, sebab hingga saat ini masih belum diketahui faktor apa yang menyebabkan meninggalnya Mahapatih itu.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.24)