Penampakan 2 Macan Tutul Jawa Langka Terekam Kamera di Hutan TNBTS
loading...
A
A
A
MALANG - Dua ekor macan tutul Jawa yang termasuk satwa liar langka terekam video kamera trap di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
Kedua macan tutul Jawa yang dilindungi itu diduga adalah induk dan anaknya yang ada di alam liar.
Dua macan tutul itu terlihat di kamera trap yang dipasang di area TNBTS. Terlihat dari unggahan media sosial (medsos) @tamannasionalbromotenggersemeru, di mana keduanya beraktivitas di sekitar kamera trap. Satu macan tutul terlihat lebih kecil yang diduga itu merupakan anak dari induknya.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Hendra membenarkan, bahwa potongan video yang diunggah di akun medsos resmi TNBTS itu merupakan macan tutul Jawa.
Tapi Hendra belum memegang laporan utuh, berapa populasi dan terdeteksi di lokasi mana saja, termasuk berjenis kelamin jantan atau betina macan tutul yang terekam kamera.
"Yang terakhir kita upload di IG TNBTS, itu merupakan hasil rekaman camera trap. Yang dipasang di kawasan TNBTS. Kita hanya dapat potongan saja sebagai informasi. Laporan utuh, dan video lengkap masih dipegang tim," ucap Hendra dikonfirmasi pada Selasa (21/1/2025).
Hendra memperkirakan dari penangkapan di kamera trap sejak dipasang tahun 2015 hingga sekarang, total ada antara 20-24 ekor populasi macan tutul Jawa yang terdeteksi.
Namun pihaknya masih memperkirakan dan data itu terus berkembang, termasuk cakupan dimana terekam yang ia tak mau menginformasikan dengan alasan agar tidak jadi buruan pemburu liar.
"Hasil dari monitoring macan tutul dengan menggunakan pemasangan kamera trap sejak tahun 2015 sampai tahun 2024 di kawasan TNBTS berjumlah 20-24 ekor," kata dia.
"Untuk lokasi dan waktunya memang tidak bisa diberikan secara presisi, karena takutnya akan menunjukkan lokasi macan berada, sehingga keberadaannya terancam diketahui oleh pemburu," tambahnya.
Sebagai informasi, macan tutul Jawa atau yang bernama latin panthera pardus, merupakan satwa langka yang dilindungi. Keberadaannya di alam liar juga mulai punah dan sulit dijumpai.
Hewan ini dinyatakan sebagai satwa liar langka yang dilindungi berdasarkan UU 134 Tahun 1931 tentang Perlindungan Binatang Liar.
Lihat Juga: Penampakan Mobil Kapolres Boyolali Ringsek Tabrak Truk Pengangkut Tiang Listrik di Tol Batang
Kedua macan tutul Jawa yang dilindungi itu diduga adalah induk dan anaknya yang ada di alam liar.
Dua macan tutul itu terlihat di kamera trap yang dipasang di area TNBTS. Terlihat dari unggahan media sosial (medsos) @tamannasionalbromotenggersemeru, di mana keduanya beraktivitas di sekitar kamera trap. Satu macan tutul terlihat lebih kecil yang diduga itu merupakan anak dari induknya.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Hendra membenarkan, bahwa potongan video yang diunggah di akun medsos resmi TNBTS itu merupakan macan tutul Jawa.
Tapi Hendra belum memegang laporan utuh, berapa populasi dan terdeteksi di lokasi mana saja, termasuk berjenis kelamin jantan atau betina macan tutul yang terekam kamera.
"Yang terakhir kita upload di IG TNBTS, itu merupakan hasil rekaman camera trap. Yang dipasang di kawasan TNBTS. Kita hanya dapat potongan saja sebagai informasi. Laporan utuh, dan video lengkap masih dipegang tim," ucap Hendra dikonfirmasi pada Selasa (21/1/2025).
Hendra memperkirakan dari penangkapan di kamera trap sejak dipasang tahun 2015 hingga sekarang, total ada antara 20-24 ekor populasi macan tutul Jawa yang terdeteksi.
Namun pihaknya masih memperkirakan dan data itu terus berkembang, termasuk cakupan dimana terekam yang ia tak mau menginformasikan dengan alasan agar tidak jadi buruan pemburu liar.
"Hasil dari monitoring macan tutul dengan menggunakan pemasangan kamera trap sejak tahun 2015 sampai tahun 2024 di kawasan TNBTS berjumlah 20-24 ekor," kata dia.
"Untuk lokasi dan waktunya memang tidak bisa diberikan secara presisi, karena takutnya akan menunjukkan lokasi macan berada, sehingga keberadaannya terancam diketahui oleh pemburu," tambahnya.
Sebagai informasi, macan tutul Jawa atau yang bernama latin panthera pardus, merupakan satwa langka yang dilindungi. Keberadaannya di alam liar juga mulai punah dan sulit dijumpai.
Hewan ini dinyatakan sebagai satwa liar langka yang dilindungi berdasarkan UU 134 Tahun 1931 tentang Perlindungan Binatang Liar.
Lihat Juga: Penampakan Mobil Kapolres Boyolali Ringsek Tabrak Truk Pengangkut Tiang Listrik di Tol Batang
(shf)