Keharmonisan AZ Nahkodai Pemerintahan Bisa Dicontoh
loading...
A
A
A
Sekjen KNPI Zulkifli Andi Govi atau yang biasa disapa Dek Jol pun mengapresiasikan kepemerintahan AZ. Katanya, Banda Aceh bukan hanya bisa menjadi acuan dari segi pendidikan dan pengembangan jasanya, akan tetapi keharmonisan AZ dalam menahkodai pemerintahan juga harus dicontoh oleh daerah lainnya.
“Aminullah dan Zainal merupakan sosok pemimpin yang sangat amanah dalam menjalankan roda pemerintahan. Cukup solid dan rendah hati terhadap masyarakat, serta cukup dekat dengan segala unsur masyarakat. Oleh sebab itu, kami kaum muda memaknai tiga tahun AZ ini sebagai sesuatu kesuksesan dan patut ditiru daerah lainnya di Aceh,” kata Dek Jol.
Menanggapi semua hal itu, Wali Kota pun mengungkapkan rasa syukurnya serta mengapresiasikan kembali setiap respon tersebut. Ia menyebutkan, disamping bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin dan jajaran SKPK, unsur dukungan stakeholder dan masyarakat adalah unsur paling utama.
“Semua prestasi dan pencapaian kami dalam tiga tahun ini merupakan andil bersama, semua kita yang ingin Banda Aceh maju intinya,” kata Aminullah.
Ia pun sekilas memaparkan berbagai terobosan dan prestasinya dalam kurun tiga tahun terakhir. Dua diantara prestasi gemilang yang menjadi fokus perhatian publik adalah membawa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banda Aceh menjadi terbaik dua nasional dan meraih serta mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah selama 12 tahun berturut-turut.
Aminullah menjelaskan, IPM Banda Aceh pada 2019 tercatat 85,07. Dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia, Banda Aceh hanya berada satu strip di bawah Yogyakarta yang berada di peringkat pertama (86,65). Sementara posisi tiga ditempati oleh Jakarta Selatan (84,75). IPM yang dibukukan Banda Aceh pun jauh di atas provinsi, yakni 71,90 dan nasional 71,92. Hal ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Menanjaknya IPM Banda Aceh tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan pada 2017 tercatat sebesar 7,44 persen, 2018 7,25 persen, dan 2019 terus menurun hingga 7,22 persen. Sementara pengangguran pada 2019 hanya tersisa 6,92 persen, turun jauh dari 12 persen yang dibukukan pada 2015 silam,” ungkapnya.
Untuk demikian, Aminullah pun mengajak seluruh lapisan masyarakat dan unsur pemerintahan untuk terus bersama-sama mendukung dan bekerja dalam memajukan Banda Aceh dimasa yang akan datang.
“Aminullah dan Zainal merupakan sosok pemimpin yang sangat amanah dalam menjalankan roda pemerintahan. Cukup solid dan rendah hati terhadap masyarakat, serta cukup dekat dengan segala unsur masyarakat. Oleh sebab itu, kami kaum muda memaknai tiga tahun AZ ini sebagai sesuatu kesuksesan dan patut ditiru daerah lainnya di Aceh,” kata Dek Jol.
Menanggapi semua hal itu, Wali Kota pun mengungkapkan rasa syukurnya serta mengapresiasikan kembali setiap respon tersebut. Ia menyebutkan, disamping bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin dan jajaran SKPK, unsur dukungan stakeholder dan masyarakat adalah unsur paling utama.
“Semua prestasi dan pencapaian kami dalam tiga tahun ini merupakan andil bersama, semua kita yang ingin Banda Aceh maju intinya,” kata Aminullah.
Ia pun sekilas memaparkan berbagai terobosan dan prestasinya dalam kurun tiga tahun terakhir. Dua diantara prestasi gemilang yang menjadi fokus perhatian publik adalah membawa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banda Aceh menjadi terbaik dua nasional dan meraih serta mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah selama 12 tahun berturut-turut.
Aminullah menjelaskan, IPM Banda Aceh pada 2019 tercatat 85,07. Dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia, Banda Aceh hanya berada satu strip di bawah Yogyakarta yang berada di peringkat pertama (86,65). Sementara posisi tiga ditempati oleh Jakarta Selatan (84,75). IPM yang dibukukan Banda Aceh pun jauh di atas provinsi, yakni 71,90 dan nasional 71,92. Hal ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Menanjaknya IPM Banda Aceh tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan pada 2017 tercatat sebesar 7,44 persen, 2018 7,25 persen, dan 2019 terus menurun hingga 7,22 persen. Sementara pengangguran pada 2019 hanya tersisa 6,92 persen, turun jauh dari 12 persen yang dibukukan pada 2015 silam,” ungkapnya.
Untuk demikian, Aminullah pun mengajak seluruh lapisan masyarakat dan unsur pemerintahan untuk terus bersama-sama mendukung dan bekerja dalam memajukan Banda Aceh dimasa yang akan datang.
(alf)