Nilai Sembako tak Sesuai Pagu, Penerima KPM Labrak Koordinator Dinsos Batubara

BATUBARA - Puluhan omak-omak Kelurahan Tanjung Tiram, Kecamatan Tanjung Tiram, melabrak koordinator Bansos Dinas Sosial Batubara di Limapuluh. Massa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sembako murah Program Keluarga Harapan (PKH) mempertanyakan nilai sembako yang tidak sesuai pagu dan harga pasaran.

Aksi massa yang datang mengendarai becak mesin ini sempat menjadi perhatian petugas kepolisian Polres Batubara yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi. Puluhan kaum perempuan ini datang spontanitas menemui koordinator Bansos Sony Agatha.

"Mengapa sembako yang kami terima selama ini tidak sesuai pagu Rp200 ribu, kalau di pasaran sembako yang diberikan selama ini melalui e-warung hanya Rp150 ribu," kata Melinda, sembari membawa dan melemparkan stiker PKH yang ditempel di rumah warga KPM, Kamis kemarin.

Selain mempertanyakan nilai sembako, Melinda dan ibu-ibu lainnya juga meminta agar sembako KPM yang ditebus di e-warung benar-benar keperluan dapur yang bisa tahan lama dan tak gampang busuk. "Kami berharap, sembako yang kami tebus di e-warung harus bahan kering sehingga bisa disimpan dan dimanfaatkan," ujar Melinda, kesal.

"Ya kita bicara jujur saja, selama ini saldo KPM yang kami yang nilainya Rp200 ribu itu setiap digunakan selalu kembali nol. Padahal, nilai yang kami tebus jika dibeli di pasaran hanya Rp150 ribu," papar Melinda.

Koordinator Bansos Dinas Sosial Batubara Sony Agatha di hadapan massa meminta agar warga KPM menuliskan semua keluhan di atas kertas bermaterai untuk disampaikan ke pimpinan. Namun sayang, Sony Agatha yang dikonfirmasi terkait pernyataan warga KPM menolak memberikan keterangan.