Kisah Kehebatan Pasukan Pattiimura Membuat Tentara Belanda Kocar-kacir di Maluku Tengah
loading...
A
A
A
Hal itu lantaran desa-desa seluruhnya terletak di tepi pantai dan dengan mudah pula dihancurkan oleh meriam-meriam kapal perang.
Keadaan di Pulau Ambon, khususnya Jazirah Hitu, justru lebih bergolak sejak pertengahan Juli. Memang sudah sejak terdengar berita mengenai jatuhnya Duurstede di Saparua, pihak Belanda sudah mulai menyusun pertahanan di Pulau Ambon.
Selain itu, mereka juga menerima berita-berita bahwa di beberapa tempat telah terlihat konsentrasi-konsentrasi pasukan. Pasukan-pasukan Hitu memang sudah mulai dikerahkan sejak pertengahan bulan Juni. Pattimura pun mengangkat Ulupaha sebagai panglima di Hitu, kapitan dari Negeri Seit.
Instruksi-instruksi Kapitan Pattimura mengenai perkembangan peperangan di Hitu juga diterima oleh Kapitan Ulupaha melalui kurir-kurir dari Haria. Sebaliknya, Ulupaha mengadakan hubungan melalui kurir-kurirnya ke Haria.
Sejak awal bulan Juni Kapitan Pattimura sudah menerima kabar dari Hitu, bahwa pasukan-pasukan Hitu sudah siap untuk mengadakan penyerbuan ke arah benteng Zeelandia di Hila.
Menurut kurir itu yang ditunggu hanya bantuan pasukan dari Tanah Besar atau Seram. Ternyata kemudian Kapitan Pattimura menginstruksikan Kapitan Ulupaha untuk menyeberang ke Seram, dan bertemu dengan penguasa-penguasa di Piru dan Tanunu untuk mendapatkan bantuan pasukan.
Pasukan-pasukan di Hitu sendiri dikumpulkan dari pelbagai desa yang menyetujui gerakan ini. Desa-desa tersebut kemudian menyediakan sejumlah pemuda yang bergabung dengan Ulupaha, untuk melakukan penyerbuan ke Benteng Amsterdam.
Keadaan di Pulau Ambon, khususnya Jazirah Hitu, justru lebih bergolak sejak pertengahan Juli. Memang sudah sejak terdengar berita mengenai jatuhnya Duurstede di Saparua, pihak Belanda sudah mulai menyusun pertahanan di Pulau Ambon.
Selain itu, mereka juga menerima berita-berita bahwa di beberapa tempat telah terlihat konsentrasi-konsentrasi pasukan. Pasukan-pasukan Hitu memang sudah mulai dikerahkan sejak pertengahan bulan Juni. Pattimura pun mengangkat Ulupaha sebagai panglima di Hitu, kapitan dari Negeri Seit.
Instruksi-instruksi Kapitan Pattimura mengenai perkembangan peperangan di Hitu juga diterima oleh Kapitan Ulupaha melalui kurir-kurir dari Haria. Sebaliknya, Ulupaha mengadakan hubungan melalui kurir-kurirnya ke Haria.
Sejak awal bulan Juni Kapitan Pattimura sudah menerima kabar dari Hitu, bahwa pasukan-pasukan Hitu sudah siap untuk mengadakan penyerbuan ke arah benteng Zeelandia di Hila.
Menurut kurir itu yang ditunggu hanya bantuan pasukan dari Tanah Besar atau Seram. Ternyata kemudian Kapitan Pattimura menginstruksikan Kapitan Ulupaha untuk menyeberang ke Seram, dan bertemu dengan penguasa-penguasa di Piru dan Tanunu untuk mendapatkan bantuan pasukan.
Pasukan-pasukan di Hitu sendiri dikumpulkan dari pelbagai desa yang menyetujui gerakan ini. Desa-desa tersebut kemudian menyediakan sejumlah pemuda yang bergabung dengan Ulupaha, untuk melakukan penyerbuan ke Benteng Amsterdam.
(shf)