Agustus 2020, Inflasi Jatim 0,04 Persen
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pada Agustus 2020 Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi sebesar 0,04%. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim , tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,07%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,11%. (Baca juga: Deflasi Kembali Terjadi di Agustus 2020, BPS Catat Sebesar 0,05% )
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,07%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%, transportasi sebesar 0,25%, prekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04%, pendidikan sebesar 0,33%, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30%, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,91%. (Baca juga: Dalam 1 Pekan, 3 Perawat di Jawa Timur Gugur Akibat COVID-19 )
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,81%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01%, dan kesehatan sebesar 0,03%. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
"Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 sebesar 0,89% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,39%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Selasa (1/9/2020).
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Agustus 2020, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya. Yaitu mencapai 0,07%, diikuti Sumenep sebesar 0,03%, Kediri sebesar 0,02%. Kota yang mengalami deflasi Jember sebesar 0,11%, Probolinggo sebesar 0,07%, Malang sebesar 0,06%, Madiun sebesar 0,02%, dan Banyuwangi sebesar 0,01%.
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Agustus) 2020 di 8 kota IHK Jatim, sampai dengan bulan Agustus 2020, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,27%. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82%.
Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,07%. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,11%. (Baca juga: Deflasi Kembali Terjadi di Agustus 2020, BPS Catat Sebesar 0,05% )
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,07%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%, transportasi sebesar 0,25%, prekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04%, pendidikan sebesar 0,33%, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30%, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,91%. (Baca juga: Dalam 1 Pekan, 3 Perawat di Jawa Timur Gugur Akibat COVID-19 )
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,81%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01%, dan kesehatan sebesar 0,03%. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
"Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 sebesar 0,89% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,39%," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Selasa (1/9/2020).
Penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Agustus 2020, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya. Yaitu mencapai 0,07%, diikuti Sumenep sebesar 0,03%, Kediri sebesar 0,02%. Kota yang mengalami deflasi Jember sebesar 0,11%, Probolinggo sebesar 0,07%, Malang sebesar 0,06%, Madiun sebesar 0,02%, dan Banyuwangi sebesar 0,01%.
Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Agustus) 2020 di 8 kota IHK Jatim, sampai dengan bulan Agustus 2020, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,27%. Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82%.
(nth)