IRT di Antapani Masih Syok dan Menangis usai 8 Jam Dibawa Penculik Keliling Bandung
loading...
A
A
A
"Korban merasa mengenal satu dari enam pelaku tersebut dari suaranya. Korban mengenal suara dari salah satu pelaku. Tapi korban belum memastikan itu siapa. Saat ini, kami mengejar para pelaku," tuturnya.
Dia mengatakan, penyidik tidak mendapatkan keterangan terkait kekerasan fisik dan seksual terhadap korban. kemarin malam, saat dimintai keterangan, tidak terlihat tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Namun bisa saja ada ancaman verbal sehingga korban ketakutan dan trauma. Untuk mengungkap kasus ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, antara lain, tiga anak korban, suami, teman-teman arisan, tetangga, dan tukang ojek.
"Suami dan anak korban, mereka tidak mengetahui (motif di balik dugaan penculikan yang menimpa korban). Artinya mereka cuma sebatas mengetahui ibunya berangkat jam 09.30 pagi. Kemudian kembali ke rumah dan anaknya mendengar surat teriakan minta tolong ibunya. Anak dan suami korban keluar," ucapnya.
Selain itu, penyidik juga menganalisis rekaman CCTV dan mendalami pelat nomor mobil pelaku yang terpasang di bagian depan Z 1227 VA. "Kami belum bisa memastikan apakah pelat nomor yang terpasang di mobil pelaku itu asli atau palsu. Perlu dilakukan pendalaman," ujarnya.
Dia menuturkan, pelaku hanya mengambil sim card handphone (HP) korban. Sedangkan HP dikembalikan ke korban. "Karena keterangan korban masih setengah-setengah, kami belum bisa mengetahui motif di balik kasus dugaan penculikan ini," ujarnya.
Dia mengatakan, keterangan dari tukang ojek yang mengantarkan korban kembali ke rumah, saat itu saksi sedang melintas dihentikan oleh seorang pria. "Kami duga ini (pria yang menghentikan tukang ojek) merupakan salah satu pelaku. Pria itu mengatakan ada yang butuh tumpangan," imbuhnya.
Kemudian, tukang ojek membonceng pelaku ke tempat mobil diparkir di Kantor PD Kebersihan. "Di situ (kantor PD Kebersihan), turunlah satu laki-laki dan perempuan yang diduga korban ini. (Pelaku) mengaku bahwasannya ini (korban) istri dia dan minta diantarkan ke rumah yang bersangkutan (korban)," pungkasnya.
Dia mengatakan, penyidik tidak mendapatkan keterangan terkait kekerasan fisik dan seksual terhadap korban. kemarin malam, saat dimintai keterangan, tidak terlihat tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Namun bisa saja ada ancaman verbal sehingga korban ketakutan dan trauma. Untuk mengungkap kasus ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, antara lain, tiga anak korban, suami, teman-teman arisan, tetangga, dan tukang ojek.
"Suami dan anak korban, mereka tidak mengetahui (motif di balik dugaan penculikan yang menimpa korban). Artinya mereka cuma sebatas mengetahui ibunya berangkat jam 09.30 pagi. Kemudian kembali ke rumah dan anaknya mendengar surat teriakan minta tolong ibunya. Anak dan suami korban keluar," ucapnya.
Selain itu, penyidik juga menganalisis rekaman CCTV dan mendalami pelat nomor mobil pelaku yang terpasang di bagian depan Z 1227 VA. "Kami belum bisa memastikan apakah pelat nomor yang terpasang di mobil pelaku itu asli atau palsu. Perlu dilakukan pendalaman," ujarnya.
Dia menuturkan, pelaku hanya mengambil sim card handphone (HP) korban. Sedangkan HP dikembalikan ke korban. "Karena keterangan korban masih setengah-setengah, kami belum bisa mengetahui motif di balik kasus dugaan penculikan ini," ujarnya.
Dia mengatakan, keterangan dari tukang ojek yang mengantarkan korban kembali ke rumah, saat itu saksi sedang melintas dihentikan oleh seorang pria. "Kami duga ini (pria yang menghentikan tukang ojek) merupakan salah satu pelaku. Pria itu mengatakan ada yang butuh tumpangan," imbuhnya.
Kemudian, tukang ojek membonceng pelaku ke tempat mobil diparkir di Kantor PD Kebersihan. "Di situ (kantor PD Kebersihan), turunlah satu laki-laki dan perempuan yang diduga korban ini. (Pelaku) mengaku bahwasannya ini (korban) istri dia dan minta diantarkan ke rumah yang bersangkutan (korban)," pungkasnya.
(rca)