BNPB Sebut Banjir Awal Tahun 2020 di Lebak Terparah

Sabtu, 04 Januari 2020 - 15:16 WIB
BNPB Sebut Banjir Awal Tahun 2020 di Lebak Terparah
BNPB Sebut Banjir Awal Tahun 2020 di Lebak Terparah
A A A
LEBAK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) menyebutkan bahwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten menjadi yang terparah selama ini.

"Sangat masif dan baru terjadi sejak puluhan tahun," kata Kepala BNPB Doni Munardo kepada wartawan usai meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong, Lebak, Sabtu (4/1/2020). (Baca juga: Kepala BNPB: Korban Banjir Bandang Lebak 8 Tewas, 1 Hilang)

Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Lebak merusak ribuan rumah, dan puluhan ribu warga mengungsi serta menelan korban jiwa sebanyak 8 orang, serta 1 warga hilang itu disebabkan curah hujan yang lebat.

Selain itu, faktor terjadinya banjir juga disebakan rusaknya hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) akibat penambangan emas ilegal. (Baca juga: Banjir Lebak, Menko PMK Pastikan Para Korban Dapat Pelayanan)

"Penyebab utama selain hujan lebat di hulu sungai di TNGHS, adalah sejumlah tambang yang pecah. Tambang ditinggalkan ambrol, longsor dan membawa bebatuan lumpur inilah yang menyapu sepanjang daerah Sungai Ciberang," papar mantan Danjen Kopassus ini.

Doni meminta kepada pemerintah kabupaten lebak untuk mendata masyarakat yang terdampak banjir bandar termasuk rumah yang mengalami kerusakan rusak berat, rusak ringan dan pengungsian untuk mendapatkan bantuan dana hunian tunggu Rp500 per kepala keluarga.

"Kemudian sebagaimana sudah diputuskan presiden masyarakat yang terdampak bencana ini akan dapatkan dana stimulan sebesar 50 juta rupiah rusak berat, 25 rusak ringan, dan 10 juta rusak," tandasnya
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3818 seconds (0.1#10.140)