Sekolah Damai di Aceh Tanamkan Nilai-nilai Perdamaian dan Toleransi

Jum'at, 01 November 2024 - 14:16 WIB
loading...
A A A
“Untuk itu, para pendidik dituntut untuk berperan aktif dalam mengenali tanda-tanda radikalisme, intoleransi, dan kekerasan di lingkungan sekolah serta mengedepankan pendidikan karakter yang kokoh,” terangnya.

Lebih lanjut Irfan memaparkan survei yang dirilis oleh Setara Institute tahun 2023, kota Banda Aceh tercatat sebagai salah satu kota dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia yang berada di urutan ke-3 dengan skor 4,26.

“Data ini mengingatkan kita bahwa masih ada pekerjaan rumah besar dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, aman, dan harmonis,” tambahnya.

Ia berharap dari pelatihan ini akan lahir agen-agen perdamaian yang mampu menyebarkan nilai-nilai positif tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Marthunis menyatakan, sekolah harus menjadi sekolah yang bebas dari intoleransi, kekerasan, dan bullying karena 3 dosa besar ini harus dijauhkan dari lingkungan sekolah.

Menurutnya, sekolah harus menjadi habitat ideal bagi peserta didik, karena mandat yang bekerja di dunia pendidikan yaitu mencetak generasi yang membunyai pemahaman kebhinekaan yang tinggi.

“Kami pernah mendapat laporan adanya tindakan bullying di salah satu SMA. Ini merupakan tantangan bagi kita karena kasus bullying dan intoleransi semakin memuncak akibat arus informasi yang tinggi, tinggal kita sekarang bagaimana bisa mensiasati itu,” ujarnya.
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)