Musda Golkar Papua Barat Berakhir di Mahkamah Partai, Ada Apa?
loading...
A
A
A
Dewi Asmara selaku anggota majelis dalam sidang tersebut kepada wartawan mengatakan, sidang kali ini merupakan sidang pendahulaun dimana pihak majelis masih mendengar sejumlah alasan dari para pemohon dan termohon.
Sidang ini, lanjutnya, masih akan dilanjutkan dalam sidang berikutnya dimana kedua belah pihak akan saling memberikan jawaban. Namun menurut Dewi, dalam sidang kali ini tetap terbuka ruang untuk mediasi dari kedua belah pihak karena semua kader masih dalam satu rumah besar Partai Golkar .
"Hasil sidang tadi baru pendahuluan, jadi tentunya para pihak mengemukakan alasannya. Para pemohon, kemudian termohon juga memberikan alasannya. Tentu ini nanti masih akan dilanjutkan dalam sidang berikutnya. Dimana akan saling memberikan jawaban, tetapi tentunya terbuka ruang untuk melakukan mediasi," ujar Dewi.
(Baca juga: 5 Prampok Nasabah Bank Lintas Provinsi Ditembak Polisi, 1 Tewas )
Sementara itu, Lambert Jitmau selaku pemohon atau penggugat dalam sidang kali ini mengatakan, sidang kali ini masih merupakan sidang pendahuluan. Dirinya belum mau berkomentar lebih jauh soal hasil sidang.
Namun Lambert tetap optimis dengan seluruh materi gugatan yang diajukan ke mahkamah partai, pihaknya akan mendapatkan keadilaan yang seadil-adilnya. Dimana Lambert mengemukakan filosofis pertandingan sepak bola, yakni di dalam setiap pertandingan, dua tim optimis menang dalam sebuah pertandingan, namun hasil akhirlah yang menentukan.
"Ini kan masih sidang pendahuluan, jadi kita tidak bisa ngomong sesuatu yang berkelebihan, kalau kenyataan belum ada. Jadi kita tunggu hasil akhir, sidang-sidang selanjutnya tinggal menunggu jawdwal dari panitera. Semua pasti optimis. Saya ibaratkan sepeti pertandingan sepak bola. Dalam setiap pertandingan bola kaki itu. Dua keseblasan tentu optimis menang. Tapi hasil akhir yang menentukan kemenangan," ungkap Lambert Jimtmau kepada wartawan usai sidang sengketa.
Diberitakan sebelumnya, Musda Partai Golkar Papua Barat ke III yang berlangsung pada 15 Agustus 2020 lalu, diwarnai sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum dalam internal Partai Golkar , untuk memenuhi ambisi pribadi.
Sidang ini, lanjutnya, masih akan dilanjutkan dalam sidang berikutnya dimana kedua belah pihak akan saling memberikan jawaban. Namun menurut Dewi, dalam sidang kali ini tetap terbuka ruang untuk mediasi dari kedua belah pihak karena semua kader masih dalam satu rumah besar Partai Golkar .
"Hasil sidang tadi baru pendahuluan, jadi tentunya para pihak mengemukakan alasannya. Para pemohon, kemudian termohon juga memberikan alasannya. Tentu ini nanti masih akan dilanjutkan dalam sidang berikutnya. Dimana akan saling memberikan jawaban, tetapi tentunya terbuka ruang untuk melakukan mediasi," ujar Dewi.
(Baca juga: 5 Prampok Nasabah Bank Lintas Provinsi Ditembak Polisi, 1 Tewas )
Sementara itu, Lambert Jitmau selaku pemohon atau penggugat dalam sidang kali ini mengatakan, sidang kali ini masih merupakan sidang pendahuluan. Dirinya belum mau berkomentar lebih jauh soal hasil sidang.
Namun Lambert tetap optimis dengan seluruh materi gugatan yang diajukan ke mahkamah partai, pihaknya akan mendapatkan keadilaan yang seadil-adilnya. Dimana Lambert mengemukakan filosofis pertandingan sepak bola, yakni di dalam setiap pertandingan, dua tim optimis menang dalam sebuah pertandingan, namun hasil akhirlah yang menentukan.
"Ini kan masih sidang pendahuluan, jadi kita tidak bisa ngomong sesuatu yang berkelebihan, kalau kenyataan belum ada. Jadi kita tunggu hasil akhir, sidang-sidang selanjutnya tinggal menunggu jawdwal dari panitera. Semua pasti optimis. Saya ibaratkan sepeti pertandingan sepak bola. Dalam setiap pertandingan bola kaki itu. Dua keseblasan tentu optimis menang. Tapi hasil akhir yang menentukan kemenangan," ungkap Lambert Jimtmau kepada wartawan usai sidang sengketa.
Diberitakan sebelumnya, Musda Partai Golkar Papua Barat ke III yang berlangsung pada 15 Agustus 2020 lalu, diwarnai sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum dalam internal Partai Golkar , untuk memenuhi ambisi pribadi.
(eyt)