Tragedi Kelam G30S/PKI dan Jenderal Soeharto Simbol Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Selasa, 01 Oktober 2024 - 07:46 WIB
loading...
A A A
Peristiwa G30S/PKI memicu ketidakstabilan politik yang besar di Indonesia. PKI berupaya untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan komunisme, menyebabkan tindakan keras terhadap anggotanya.

Setelah pemberontakan dipadamkan, Indonesia mengalami pembersihan besar-besaran terhadap anggota PKI dan kelompok yang diduga memiliki afiliasi dengan komunisme. Diperkirakan ratusan ribu hingga jutaan orang menjadi korban, salah satu babak tergelap sejarah Indonesia.

Kekacauan politik ini membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966.

Supersemar memberikan kewenangan penuh kepada Soeharto untuk mengendalikan situasi keamanan negara, yang pada akhirnya membuatnya menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1967 dan memulai era Orde Baru.

Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia akan pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila adalah ideologi yang menyatukan Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.

Dengan menjaga nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat terus berdiri teguh di tengah tantangan globalisasi dan ideologi yang bertentangan. Nilai luhur Pancasila harus dijaga dan dilestarikan agar Indonesia tetap kuat dan berdaulat di tengah tantangan zaman yang terus berubah.

Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk kembali merefleksikan nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial, yang menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara.

Hari Kesaktian Pancasila menjadi simbol kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan, sekaligus menjadi pengingat bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama dalam menjaga kedaulatan dan keberlanjutan bangsa.
(ams)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)