SSC: Nasionalis-Religius Berpotensi Menang Pilwali Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo menilai jika skema nasionalis-religius masih sangat berpeluang untuk memenangkan Pilwali Surabaya . Hal itu ia ungkapkan Kamis (27/8/2020).
(Baca juga: Heboh! Situs Online Jual Pulau di Kabupaten Buton Rp36.500/Meter )
"Karena, bagaimanapun, di Jawa Timur ini skema nasionalis-religius masih memiliki peluang ceruk pemilih yang cukup besar. Sudah terbukti sejak era Pakde Karwo-Gus Ipul dan Khofifah-Emil," ujar Mochtar.
Terkait peluang ceruk pemilih, Ia mengungkapkan besarnya potensi yang ada bagi paslon nasionalis-religius. "Untuk Surabaya ini sampai 70 persen dari total pemilih," bebernya. (Baca juga: Ratusan Buruh Pabrik Terpapar COVID-19, Emil: Industri Tak Kebal )
"Tapi ya apakah ceruk itu bisa dimaksimalkan atau tidak itu bergantung proses yang berjalan nanti. Yang jelas ada potensi segitu ketika nasionalis dan religius bersatu," lanjut Mochtar.
Lebih lanjut, akademisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini mengungkapkan jika NU di Kota Surabaya masih memiliki akar yang kuat. Meskipun, status Kota Pahlawan yang merupakan Kota Metropolitan. (Baca juga: Tertipu Investasi Bodong, Agen Tuntut Tanggungjawab Pemilik Saham )
"Akarnya, secara kultural, ini masih sangat kuat. Secara faktual di kampung-kampung ini sangat kuat. Meskipun, kepemimpinan PDIP atau nasionalis di Surabaya juga tidak bisa dipungkiri. Maka dari itu, peluang dari pasangan nasionalis-religius atau NU ini sangat besar," pungkas Mochtar.
(Baca juga: Heboh! Situs Online Jual Pulau di Kabupaten Buton Rp36.500/Meter )
"Karena, bagaimanapun, di Jawa Timur ini skema nasionalis-religius masih memiliki peluang ceruk pemilih yang cukup besar. Sudah terbukti sejak era Pakde Karwo-Gus Ipul dan Khofifah-Emil," ujar Mochtar.
Terkait peluang ceruk pemilih, Ia mengungkapkan besarnya potensi yang ada bagi paslon nasionalis-religius. "Untuk Surabaya ini sampai 70 persen dari total pemilih," bebernya. (Baca juga: Ratusan Buruh Pabrik Terpapar COVID-19, Emil: Industri Tak Kebal )
"Tapi ya apakah ceruk itu bisa dimaksimalkan atau tidak itu bergantung proses yang berjalan nanti. Yang jelas ada potensi segitu ketika nasionalis dan religius bersatu," lanjut Mochtar.
Lebih lanjut, akademisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini mengungkapkan jika NU di Kota Surabaya masih memiliki akar yang kuat. Meskipun, status Kota Pahlawan yang merupakan Kota Metropolitan. (Baca juga: Tertipu Investasi Bodong, Agen Tuntut Tanggungjawab Pemilik Saham )
"Akarnya, secara kultural, ini masih sangat kuat. Secara faktual di kampung-kampung ini sangat kuat. Meskipun, kepemimpinan PDIP atau nasionalis di Surabaya juga tidak bisa dipungkiri. Maka dari itu, peluang dari pasangan nasionalis-religius atau NU ini sangat besar," pungkas Mochtar.
(eyt)