Ini Penampakan Jembatan Gantung Terbesar di Indramayu Sepanjang 120 Meter
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Jembatan Gantung Krasak penghubung Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang dengan Desa Legok, Lohbener di Indramayu, Jawa Barat akhirnya beroperasi dan bisa digunakan oleh masyarakat.
Foto/Ist
Jembatan Gantung Krasak dengan dimensi panjang 120 meter dan lebar 1,80 meter tersebut, diharapkan mampu memberi manfaat besar tidak hanya bagi masyarakat. Tidak hanya warga Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang dan Desa Legok, Kecamatan Lohbener namun juga warga dari luar wilayah.
Sebelum ada jembatan gantung, sarana transportasi yang dipakai masyarakat adalah jasa perahu tambangan. Jika menggunakan jalur darat, maka masyarakat harus memutar jauh, memakan banyak waktu, dan tenaga.
Jembatan gantung terbesar di Indramayu ini diresmikan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina, didampingi anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra pada Jumat (20/9/2024).
Nina Agustina mengatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak terkait karena Jembatan Gantung Krasak telah selesai dibangun pada akhir 2023 dan diresmikan. Jembatan ini siap dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Saya masih ingat betul, pada 2022 membuat surat dukungan untuk pembangunan jembatan gantung di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang. Syukur alhamdulillah di akhir 2023 pembangunannya selesai," katanya dikutip Sabtu (21/9/2024).
"Kini dengan terbangunnya Jembatan Gantung Desa Krasak, aktivitas masyarakat, baik ekonomi maupun sosial, bisa berjalan lancar dan tumbuh berkembang. Selain sebagai sarana penghubung, jembatan ini juga berfungsi sebagai sarana ekowisata," sambung Nina Agustina.
Sementara Dedi Wahidi yang akrab disapa Dewa mengatakan, total tiga jembatan gantung yang diperjuangkan dibangun demi kelancaran aktivitas masyarakat Indramayu.
"Pada 2021 jembatan gantung Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya. Lalu Jembatan Gantung Baleraja di Desa Baleraja, Kecamatan Gantar. Terakhir 2023, Jembatan Gantung Krasak. Jembatan ini yang terbesar di Indramayu," kata Dedi Wahidi.
Sedangkan Rachman Arief Dienaputra mengatakan, jembatan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp21 miliar itu diharapkan mempermudah dan memperpendek akses masyarakat pedesaan terutama untuk aktivitas baik menuju ladang, sawah, sekolah, pasar, tempat kerja, akses silaturahmi antarwarga, dan lain-lain.
"Kami berharap ke depannya secara bersama-sama memelihara dan merawat jembatan gantung kerasak ini, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat," kata Rachman.
Foto/Ist
Jembatan Gantung Krasak dengan dimensi panjang 120 meter dan lebar 1,80 meter tersebut, diharapkan mampu memberi manfaat besar tidak hanya bagi masyarakat. Tidak hanya warga Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang dan Desa Legok, Kecamatan Lohbener namun juga warga dari luar wilayah.
Sebelum ada jembatan gantung, sarana transportasi yang dipakai masyarakat adalah jasa perahu tambangan. Jika menggunakan jalur darat, maka masyarakat harus memutar jauh, memakan banyak waktu, dan tenaga.
Jembatan gantung terbesar di Indramayu ini diresmikan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina, didampingi anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra pada Jumat (20/9/2024).
Nina Agustina mengatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak terkait karena Jembatan Gantung Krasak telah selesai dibangun pada akhir 2023 dan diresmikan. Jembatan ini siap dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Saya masih ingat betul, pada 2022 membuat surat dukungan untuk pembangunan jembatan gantung di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang. Syukur alhamdulillah di akhir 2023 pembangunannya selesai," katanya dikutip Sabtu (21/9/2024).
"Kini dengan terbangunnya Jembatan Gantung Desa Krasak, aktivitas masyarakat, baik ekonomi maupun sosial, bisa berjalan lancar dan tumbuh berkembang. Selain sebagai sarana penghubung, jembatan ini juga berfungsi sebagai sarana ekowisata," sambung Nina Agustina.
Sementara Dedi Wahidi yang akrab disapa Dewa mengatakan, total tiga jembatan gantung yang diperjuangkan dibangun demi kelancaran aktivitas masyarakat Indramayu.
"Pada 2021 jembatan gantung Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya. Lalu Jembatan Gantung Baleraja di Desa Baleraja, Kecamatan Gantar. Terakhir 2023, Jembatan Gantung Krasak. Jembatan ini yang terbesar di Indramayu," kata Dedi Wahidi.
Sedangkan Rachman Arief Dienaputra mengatakan, jembatan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp21 miliar itu diharapkan mempermudah dan memperpendek akses masyarakat pedesaan terutama untuk aktivitas baik menuju ladang, sawah, sekolah, pasar, tempat kerja, akses silaturahmi antarwarga, dan lain-lain.
"Kami berharap ke depannya secara bersama-sama memelihara dan merawat jembatan gantung kerasak ini, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat," kata Rachman.
(shf)