Aksi Infiltrasi Pasukan Katak Menyegap Musuh dari Darat, Laut dan Udara
loading...
A
A
A
TUBAN - Pagi masih buta di lingkungan perusahaan multi nasional PT Trans Pacific Petrochemical Indotama di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Kamis pagi (27/8/2020. Namun keheningan pagi itu langsung pecah ketika Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut Koarmada II menyergap pengganggu keamanan dan ingin memecah belah keutuhan NKRI.
Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto mengatakan, sedikitnya ada tiga tim pasukan katak yang melakukan pengamanan dan merebut kembali kilang minyak yang telah dikuasai musuh.
“Tiga tim tersebut menyerbu dari berbagai arah yaitu udara, laut dan darat. Perebutan kembali objek vital nasional ini adalah latihan perang yang dilakukan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, Tuban, Kamis pagi (27/8/2020),” kata Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto.
Menurut dia, pasukan musuh yang menguasai aset indonesia yakni kilang minyak ini langsung disergap Pasukan Katak TNI AL. Sejumlah gerombolan pengacau keamanan ini pun langsung dapat dilumpuhkan dan tewas di tangan Pasukan Elit Kopaska ini.
Dentuman meriam dan aksi tembak menembak antara Prajurit Kopaska dan pengacau keamanan ini berlangsung sengit dan sempat membuat aktifitas di perusahaan minyak dan bahan kimia ini berhenti beroperasi. (Baca: Pascapenyerangan OTK, Kapolda Papua dan Pangdam Dijadwalkan Kunjungi Yahukimo)
Satu jam pertempuran darat membuat pasukan Kopaska dapat kembali menguasai aset nasional ini. Pasukan ini juga beraksi di pantai saat pasukan musuh telah menguasai Kapal KRI Sukarso yang sedang mengirim logistik ke darat.
Sejumlah tim, kata dia, diturunkan antara lain Tim Combat Diver diluncurkan dari kapal selam melalui tabung torpedo.
“Selanjutnya tim ini menyelam menuju dermaga untuk menghancurkan dermaga serta objek vital di pangkalan logistik yang berada di pinggir Pantai Laut Jawa tersebut. Tim kedua yaitu tim Combat Freefall yang melaksanakan infiltrasi melalui udara di kombinasi dengan membawa alat selam yang selanjutnya setelah diterjunkan dari pesawat tim tersebut mendarat di air dan melanjutkan pergerakan menyelam menuju kapal kapal lokasi logistik musuh yang sedang lego untuk dihancurkan, “ ungkap dia.
Sedangkan tim Combat Raiding Rubber Craft melaksanakan pengedropan perahu karet melalui udara pada koordinat tertentu di laut untuk mendapatkan area cegat terhadap kapal logistik musuh. (Bisa diklik: Bengkel Las di Binjai Meledak, 4 Tewas dan Belasan Luka Parah)
“Setelah perahu karet mendarat di air para penerjun mendarat mendekat perahu karet melaksanakan perangkaian dan pemasangan motor tempel dan selanjutnya melaksanakan intercept terhadap kapal logistik musuh sehingga perhubungan laut lawan terganggu. Konsep operasi khusus ini dilaksanakan dengan tungkat kerahasiaan tinggi sehingga musuh tak menyangka jika akan disergap di pagi buta,” paparnya.
Latihan perang laut khusus ini, lanjut dia, mengambil skenario bahwa setelah adanya niat dari negara luar tertentu untuk mengganggu kedaulatan NKRI dengan cara mencaplok pulau terluar Indonesia yang diimplementasikan dengan membangun sebuah gosong menjadi pangkalan logistik yang digunakan sebagai tempat refuel kapal kapal perang yang beroperasi di perbatasan NKRI.
“Kopaska TNI AL Koarmatim II yang ditugaskan untuk melaksanakan operasi khusus melakukan sabotase pangkalan logistik musuh tersebut. Sasaran sasaran terpilih seperti dermaga, kilang minyak, ruang kontrol serta mengganggu kapal-kapal logistik musuh/ yang akan mensuplay bahan bakar minyak ke pulau tersebut,” tandasnya.
Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto mengatakan, sedikitnya ada tiga tim pasukan katak yang melakukan pengamanan dan merebut kembali kilang minyak yang telah dikuasai musuh.
“Tiga tim tersebut menyerbu dari berbagai arah yaitu udara, laut dan darat. Perebutan kembali objek vital nasional ini adalah latihan perang yang dilakukan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, Tuban, Kamis pagi (27/8/2020),” kata Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto.
Menurut dia, pasukan musuh yang menguasai aset indonesia yakni kilang minyak ini langsung disergap Pasukan Katak TNI AL. Sejumlah gerombolan pengacau keamanan ini pun langsung dapat dilumpuhkan dan tewas di tangan Pasukan Elit Kopaska ini.
Dentuman meriam dan aksi tembak menembak antara Prajurit Kopaska dan pengacau keamanan ini berlangsung sengit dan sempat membuat aktifitas di perusahaan minyak dan bahan kimia ini berhenti beroperasi. (Baca: Pascapenyerangan OTK, Kapolda Papua dan Pangdam Dijadwalkan Kunjungi Yahukimo)
Satu jam pertempuran darat membuat pasukan Kopaska dapat kembali menguasai aset nasional ini. Pasukan ini juga beraksi di pantai saat pasukan musuh telah menguasai Kapal KRI Sukarso yang sedang mengirim logistik ke darat.
Sejumlah tim, kata dia, diturunkan antara lain Tim Combat Diver diluncurkan dari kapal selam melalui tabung torpedo.
“Selanjutnya tim ini menyelam menuju dermaga untuk menghancurkan dermaga serta objek vital di pangkalan logistik yang berada di pinggir Pantai Laut Jawa tersebut. Tim kedua yaitu tim Combat Freefall yang melaksanakan infiltrasi melalui udara di kombinasi dengan membawa alat selam yang selanjutnya setelah diterjunkan dari pesawat tim tersebut mendarat di air dan melanjutkan pergerakan menyelam menuju kapal kapal lokasi logistik musuh yang sedang lego untuk dihancurkan, “ ungkap dia.
Sedangkan tim Combat Raiding Rubber Craft melaksanakan pengedropan perahu karet melalui udara pada koordinat tertentu di laut untuk mendapatkan area cegat terhadap kapal logistik musuh. (Bisa diklik: Bengkel Las di Binjai Meledak, 4 Tewas dan Belasan Luka Parah)
“Setelah perahu karet mendarat di air para penerjun mendarat mendekat perahu karet melaksanakan perangkaian dan pemasangan motor tempel dan selanjutnya melaksanakan intercept terhadap kapal logistik musuh sehingga perhubungan laut lawan terganggu. Konsep operasi khusus ini dilaksanakan dengan tungkat kerahasiaan tinggi sehingga musuh tak menyangka jika akan disergap di pagi buta,” paparnya.
Latihan perang laut khusus ini, lanjut dia, mengambil skenario bahwa setelah adanya niat dari negara luar tertentu untuk mengganggu kedaulatan NKRI dengan cara mencaplok pulau terluar Indonesia yang diimplementasikan dengan membangun sebuah gosong menjadi pangkalan logistik yang digunakan sebagai tempat refuel kapal kapal perang yang beroperasi di perbatasan NKRI.
“Kopaska TNI AL Koarmatim II yang ditugaskan untuk melaksanakan operasi khusus melakukan sabotase pangkalan logistik musuh tersebut. Sasaran sasaran terpilih seperti dermaga, kilang minyak, ruang kontrol serta mengganggu kapal-kapal logistik musuh/ yang akan mensuplay bahan bakar minyak ke pulau tersebut,” tandasnya.
(sms)