Doktor UIN: Turki Utsmani Ada Hubungan dengan Kerajaan Islam Jawa
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pernyataan sejarawan Inggris Peter Carey tentang kesultanan Islam Jawa dengan Turki Utsmani tak ada hubungan kurang bijak. Sebab banyak fakta sejarah, mengenai hubungan tersebut, bisa yang bersifat kultural maupun hubungan secara tidak langsung (pengaruhnya) di Jawa.
“Kalau saya memahaminya seperti itu,” kata Doktor Studi Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Kasori Mujahid saat dihubungi lewat telepon, Rabu (26/8/2020) sore. (Baca juga: Peter Carey: Tak Ada Hubungan Kesultanan Islam di Jawa dengan Turki Utsmani )
Menurut Kasori, bukti adanya hubungan Turki Utsnami dengan kerajaan Islam di Jawa, di antaranya pada abad XIX adanya konsultan jenderal Turki Ustmani di Batavia. Ini, menjadi indikasi ada hubungan, sehingga tidak bisa dinafikkan secara total tidak ada hubungannya. (Baca juga: Awalnya Salat di Garasi Rumah, Kini Islam Bersemi di Samudera Atlantik Utara )
“ini fakta sejarah, tidak bisa dibantah oleh siapa pun Itu fakta,” kata Kasori.
Selain itu, pada abad XVI Turki Ustamani menjadi pusat kekuasaan Islam, tentunya memiliki pengaruh sangat luas bagi dunia Islam, termasuk kerajaan Islam di Jawa. Ini bisa dilihat dengan bendera mencontoh Turki Utsmani, yaitu bulan bintang. Sehingga minimal ada pengaruhnya di Jawa.
“Kalau dia (Peter Carey) menafikkan secara struktual ya monggo saja,” ujar dia.
Namun secara umum, meski saat itu (abad XIX) Turki Ustmani mulai berkurang kekuasaannya. Tetapi minimal pengaruhnya masih sangat kuat di dunia Islam dan faktanya banyak. Meski belum ditemukan yang berkaitan dengan surat menyurat atau korespondensi, Namun saat dirinya di Istambul, ada arsip tentang Turki Ustmani di Jawa.
“Termasuk arsip pendirian Konsulat Jenderal di Batvia dan Turki membantu orang Jawa, seperti bencana gempa dan banjir di Jepara. Itu juga tertulis dalam arsip Turki Utsmanai. Tetapi Jika ada orang yang berbeda pendapat tentang hal ini, itu kan sah, tidak ada masalah,” kata Dewan Pembina Yayasan Nur Hidayah Surakarta itu.
Kasori sendiri meneliti tentang Turki Ustamni pada tahun 2015 dan tahun 2017 pergi ke Istambul untuk mencari data untuk desertasinya Di Bawah Panji Estergon: Hubungan Kekhilafahan Turki Utsmani dengan Kesultanan Demak pada Abad XV-XVI M.
“Kalau saya memahaminya seperti itu,” kata Doktor Studi Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Kasori Mujahid saat dihubungi lewat telepon, Rabu (26/8/2020) sore. (Baca juga: Peter Carey: Tak Ada Hubungan Kesultanan Islam di Jawa dengan Turki Utsmani )
Menurut Kasori, bukti adanya hubungan Turki Utsnami dengan kerajaan Islam di Jawa, di antaranya pada abad XIX adanya konsultan jenderal Turki Ustmani di Batavia. Ini, menjadi indikasi ada hubungan, sehingga tidak bisa dinafikkan secara total tidak ada hubungannya. (Baca juga: Awalnya Salat di Garasi Rumah, Kini Islam Bersemi di Samudera Atlantik Utara )
“ini fakta sejarah, tidak bisa dibantah oleh siapa pun Itu fakta,” kata Kasori.
Selain itu, pada abad XVI Turki Ustamani menjadi pusat kekuasaan Islam, tentunya memiliki pengaruh sangat luas bagi dunia Islam, termasuk kerajaan Islam di Jawa. Ini bisa dilihat dengan bendera mencontoh Turki Utsmani, yaitu bulan bintang. Sehingga minimal ada pengaruhnya di Jawa.
“Kalau dia (Peter Carey) menafikkan secara struktual ya monggo saja,” ujar dia.
Namun secara umum, meski saat itu (abad XIX) Turki Ustmani mulai berkurang kekuasaannya. Tetapi minimal pengaruhnya masih sangat kuat di dunia Islam dan faktanya banyak. Meski belum ditemukan yang berkaitan dengan surat menyurat atau korespondensi, Namun saat dirinya di Istambul, ada arsip tentang Turki Ustmani di Jawa.
“Termasuk arsip pendirian Konsulat Jenderal di Batvia dan Turki membantu orang Jawa, seperti bencana gempa dan banjir di Jepara. Itu juga tertulis dalam arsip Turki Utsmanai. Tetapi Jika ada orang yang berbeda pendapat tentang hal ini, itu kan sah, tidak ada masalah,” kata Dewan Pembina Yayasan Nur Hidayah Surakarta itu.
Kasori sendiri meneliti tentang Turki Ustamni pada tahun 2015 dan tahun 2017 pergi ke Istambul untuk mencari data untuk desertasinya Di Bawah Panji Estergon: Hubungan Kekhilafahan Turki Utsmani dengan Kesultanan Demak pada Abad XV-XVI M.
(nth)