Makassar Butuh Persiapan Matang Gelar Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Meski sejumlah daerah sudah mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, namun khusus di Makassar dinilai harus mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan hal tersebut.
Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Makassar Abdul Wahid mengatakan, Makassar sendiri masih dianggap sulit menyelenggarakan pemebelajaran offline kendati demikian pertimbangan seperti ini dianggap penting untuk dikaji, pasalnya telah banyak keluhan-keluhan orang tua siswa yang merasa tidak sanggup menggelar kelas daring bagi anaknya di Kota Makassar.
Baca Juga: Kebutuhan SMP Baru di Makassar Dianggap Mendesak Tahun Ini
"Tidak bisa kita pungkiri masih banyak kekurangan, karena ada juga orang tua siswa yang tidak mampu lagi karena selama pandemi justru penghasilan mereka berkurang, jadi memang perlu membuka suatu wawasan baru tapi dengan pertimbangan yang cukup matang," katanya.
Dirinya meminta, Dinas Pendidikan utuk mengkaji dengan baik jika ada sekolah yang meminta menggelar pemebelajaran offline . Penyelenggaraannya benar-benar perlu dikontrol dengan baik dan dipastikan harus seketat mungkin.
Meski dianggap sulit dilaksanakan, pertimbangan kelas offline telah lama mendesak di Kota Makassar. Pembelajaran daring selama ini tidak bisa meng-cover keseluruhan siswa didik karena adanya kendala ekonomi.
"Kondisi yang ada memang ada beberapa masyarakat yang tidak mampu lagi membeli pulsa, apalagi ada juga orang tua yang tidak memiliki HP untuk mengikutkan anaknya sekolah daring, ada kasus malah dekat rumah itu nda pernah ikut absen di kelas," kata Legislator PPP tersebut.
Selain itu rata-rata laporan juga terkait keluhan orang tua yang merasa tidak bisa sepenuhnya melakukan pendampingan setiap saat kepada anaknya saat melakukan pembelajaran daring.
"Jadi kalau misalkan sekolah ajukan, perlu juga mereka memilah dengan bijak mana saja yang sebenarnya perlu menggelar kelas offline, tapi saya juga pikir kita agak susah karena status kita," katanya.
Menurutnya seluruh sekolah-sekolah di Makassar juga perlu mengkaji dan menyiapkan dini sistem pembelajaran tatap muka, kondisi Makassar saat ini sudah kian membaik, dirinya berharap hal ini bisa dipertahankan sehingga tidak ada lagi pertimbangan serius untuk membuka sekolah di Kota Makassar ke depannya.
"Itu juga yang kita khawatirkan kalau terbuka sekolah untuk tatap muka jangan sampai menjadi cluster baru, kita tidak berharap lagi apalagi kondisi Makassar belakangan menunjukkan tren penurunan," katanya.
Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Makassar Abdul Wahid mengatakan, Makassar sendiri masih dianggap sulit menyelenggarakan pemebelajaran offline kendati demikian pertimbangan seperti ini dianggap penting untuk dikaji, pasalnya telah banyak keluhan-keluhan orang tua siswa yang merasa tidak sanggup menggelar kelas daring bagi anaknya di Kota Makassar.
Baca Juga: Kebutuhan SMP Baru di Makassar Dianggap Mendesak Tahun Ini
"Tidak bisa kita pungkiri masih banyak kekurangan, karena ada juga orang tua siswa yang tidak mampu lagi karena selama pandemi justru penghasilan mereka berkurang, jadi memang perlu membuka suatu wawasan baru tapi dengan pertimbangan yang cukup matang," katanya.
Dirinya meminta, Dinas Pendidikan utuk mengkaji dengan baik jika ada sekolah yang meminta menggelar pemebelajaran offline . Penyelenggaraannya benar-benar perlu dikontrol dengan baik dan dipastikan harus seketat mungkin.
Meski dianggap sulit dilaksanakan, pertimbangan kelas offline telah lama mendesak di Kota Makassar. Pembelajaran daring selama ini tidak bisa meng-cover keseluruhan siswa didik karena adanya kendala ekonomi.
"Kondisi yang ada memang ada beberapa masyarakat yang tidak mampu lagi membeli pulsa, apalagi ada juga orang tua yang tidak memiliki HP untuk mengikutkan anaknya sekolah daring, ada kasus malah dekat rumah itu nda pernah ikut absen di kelas," kata Legislator PPP tersebut.
Selain itu rata-rata laporan juga terkait keluhan orang tua yang merasa tidak bisa sepenuhnya melakukan pendampingan setiap saat kepada anaknya saat melakukan pembelajaran daring.
"Jadi kalau misalkan sekolah ajukan, perlu juga mereka memilah dengan bijak mana saja yang sebenarnya perlu menggelar kelas offline, tapi saya juga pikir kita agak susah karena status kita," katanya.
Menurutnya seluruh sekolah-sekolah di Makassar juga perlu mengkaji dan menyiapkan dini sistem pembelajaran tatap muka, kondisi Makassar saat ini sudah kian membaik, dirinya berharap hal ini bisa dipertahankan sehingga tidak ada lagi pertimbangan serius untuk membuka sekolah di Kota Makassar ke depannya.
"Itu juga yang kita khawatirkan kalau terbuka sekolah untuk tatap muka jangan sampai menjadi cluster baru, kita tidak berharap lagi apalagi kondisi Makassar belakangan menunjukkan tren penurunan," katanya.
(agn)