Kisah Heroik Kapolsek Menes Mengamankan Wiranto dari Penusukan

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 20:02 WIB
Kisah Heroik Kapolsek Menes Mengamankan Wiranto dari Penusukan
Kisah Heroik Kapolsek Menes Mengamankan Wiranto dari Penusukan
A A A
SERANG - Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang menjadi korban penikaman Fitri Andriani (21) dengan senjata kunai sebanyak lima luka tusukan di sekujur tubuhnya.

Kondisi Kapolsek membaik setelah mendapatkan perawatan dan di RS Sari Asih, Kota Serang. Dariyanto menceritakan bahwa pada saat kejadian dirinya berada di depan Menko Polhukam Wiranto seusai turun dari kendaraannya untuk melakukan pengamanan.
Kisah Heroik Kapolsek Menes Mengamankan Wiranto dari Penusukan

Dengan berlari berusaha merangsek menerobos pengamanan, seorang pria Syahrial Alamsyah (31) langsung menikam sebanyak dua kali dengan senjata kunai ke bagian perut Wiranto.

"Kejadian begitu cepat, pak Wiranto langsung jatuh," ujar Dariyanto ditemui di ruangan VIP Rumah Sakit Sari Asih, Jumat (11/10/2019).

Melihat mantan Panglima TNI itu tersungkur, Kapolsek dan para ajudan dan petugas langsung mengevakuasi Wiranto kembali ke mobil untuk menuju ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan.

"Setelah itu akhirnya kita semua membantu, akhinya masyarakat dan aparat dibawalah pak Wiranto ke mobil," ujarnya.

Saat proses evakuasi tersebut, tiba-tiba dari arah belakang seorang wanita berkerudung panjang menikam Dariyanto menggunakan senjata kunai yang disimpan di balik kerudungnya. Akibatnya, Dariyanto mendapatkan sejumlah jaitan karena ada luka sedalam 4 centimeter.

"Saya membalikan punggung saya ditusuk dari belakang. Saya berbalik arah. Akhirnya dia menyerang saya berpakaian jilbab, senjatanya (kunai) tertutup kain hitam. Dia mengahantam saya, tiba-tiba baju robek," kata Dariyanto.
Kisah Heroik Kapolsek Menes Mengamankan Wiranto dari Penusukan

Pada saat itu, Dariyanto tidak menyadari bahwa dirinya terluka. Sebab, masih berusaha mengamankan dua orang pelaku.

Setelah keduanya dibawa ke Mapolsek Menes, dan Wiranto sudah diwvakuasi barulah dia berjalan kaki menuju puskesmas dengan darah bercucuran dari balik baju dinasnya.

"Saya terus ke puskemsas yang jaraknya 500 meter. jalan kaki saya. akhirnya saya minta tolong bantuan sama petugas yang kebetulan pengamanan," katanya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5124 seconds (0.1#10.140)