Waspada! Kepulauan Nias Diguyur Hujan Lebat, Potensi Banjir dan Tanah Longsor
loading...
A
A
A
NIAS - Kepulauan Nias sedang diguyur hujan lebat tanpa henti sejak Selasa (27/8/2024) pukul 07.00 hingga siang ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Binaka Gunungsitoli mengingatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Prakirawan BMKG Binaka Gunungsitoli, Ahmad Humaidi Nasution menyebut berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, Kepulauan Nias yang diguyur hujan lebat dari pagi hingga sore hari (27/8/2024) berpotensi terjadi bencana Hidrometeorologi.
“Kondisi ini dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Banjir bandang, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi,” kata Ahmad Humaidi, (27/8/2024).
Menurut dia, berdasarkan pola angin gradien lapisan 3.000 feet menunjukkan angin bergerak dari arah Barat Daya dengan Kecepatan 20 knot. Bila dilihat dari kondisi kelembaban udara pada lapisan 850 mb dan 750 mb bernilai lebih besar dari 95%.
Selain itu, kondisi kelembaban udara yang tinggi serta fase MJO yang saat ini berada pada fase 3 mendukung potensi terbentuknya awan awan hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepulauan Nias dan sekitarnya.
Menyikapi kondisi tersebut, kata Ahmad, agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana Hidrometeorologi khusus banjir dan tanah longsor.
“Agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan potensi banjir di wilayah daratan dan tanah longsor di wilayah perbukitan,” ujarnya.
Prakirawan BMKG Binaka Gunungsitoli, Ahmad Humaidi Nasution menyebut berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, Kepulauan Nias yang diguyur hujan lebat dari pagi hingga sore hari (27/8/2024) berpotensi terjadi bencana Hidrometeorologi.
“Kondisi ini dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Banjir bandang, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi,” kata Ahmad Humaidi, (27/8/2024).
Menurut dia, berdasarkan pola angin gradien lapisan 3.000 feet menunjukkan angin bergerak dari arah Barat Daya dengan Kecepatan 20 knot. Bila dilihat dari kondisi kelembaban udara pada lapisan 850 mb dan 750 mb bernilai lebih besar dari 95%.
Selain itu, kondisi kelembaban udara yang tinggi serta fase MJO yang saat ini berada pada fase 3 mendukung potensi terbentuknya awan awan hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepulauan Nias dan sekitarnya.
Menyikapi kondisi tersebut, kata Ahmad, agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana Hidrometeorologi khusus banjir dan tanah longsor.
“Agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan potensi banjir di wilayah daratan dan tanah longsor di wilayah perbukitan,” ujarnya.
(ams)