4.000 Jiwa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Nias Barat

Selasa, 18 Juni 2024 - 15:50 WIB
loading...
4.000 Jiwa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Nias Barat
Debit air yang meningkat akibat hujan deras dan angin kencang membuat Sungai Moro’o meluap hingga menyebabkan banjir dan longsor di Nias Barat, Sumatera Utara. Foto/BNPB
A A A
NIAS BARAT - Debit air yang meningkat akibat hujan deras dan angin kencang membuat Sungai Moro’o meluap hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Nias Barat, Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, banjir dan tanah longsor menyebabkan sebanyak 1.000 Kepala Keluarga atau 4.000 jiwa terdampak.



"Kerugian materil 1.000 unit rumah terdampak. Perkebunan, dan area persawahan mengalami kerusakan," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Selasa (18/6/2024).

Wilayah terdampak banjir dan tanah longsor meliputi Desa Simae’asi, Iraonogambo, Sisobambowo, Sisarahili di Kecamatan Mandrehe.



Desa Lolohio, Iraonogeba, Ononamolo II, Lasarabagawu, Sisobandrao di Kecamatan Mandrehe Barat. Desa Sisobambowo, Lologundre, Iraonogaila, Ono waembo, Tiga Serangkai di Kecamatan Lahomi.

Desa Lahagu di Kecamatan Mandrehe Utara. Desa Ono Zalukhu You, Hilisoromi dan Lasarabahili di Kecamatan Moro’o.



Penanganan banjir dan tanah longsor BPBD Kabupaten Nias Barat Melakukan kaji cepat dan melakukan perbaikan kerusakan tebing aliran sungai, jembatan dan bahu jalan. Kondisi terkini banjir berangsur surut.

Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika wilayah Kabupaten Nias Barat berpotensi curah hujan lebat ke depan.

Hujan lebat ini berpotensi menimbulkan dampak yang signifikan seperti banjir, tanah longsor, dan gangguan aktivitas sehari-hari.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan menghindari daerah rawan bencana selama periode tersebut.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2688 seconds (0.1#10.140)
pixels