15.000 Banser dan Pagar Nusa Ikrar Setia kepada NKRI dan Kiai NU
loading...
A
A
A
”Banyak kejadian akhir-akhir ini menimpa kiai NU. Banyak kiai NU yang dihina, dicaci maki, dikeroyok, dan sebagainya,” terang dia.
Karena itu pada Jumat, 23 Agustus 2024, Banser dan Pagar Nusa berkumpul di Bali.
”Jadi, sebanyak 15.000 Banser dan Pagar Nusa mewakili jutaan anggota lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia menyatakan kesetiaannya kepada NKRI dan kepada kiai NU, PBNU,” ucap Addin.
Mereka berikrar setia dan taat kepada para kiai NU. Dia menegaskan Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan kiai NU merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Banser dan Pagar Nusa.
Kali ini mereka sengaja memilih lokasi Apel di Bali lantaran Pulau Dewata dinilai sebagai tempat candradimuka kebinekaan. Menurut Addin itu selaras dengan semangat yang dibawa oleh Banser dan Pagar Nusa dalam apel yang mereka selenggarakan.
Meski berlangsung tepat sehari sebelum Muktamar PKB dilaksanakan, Addin menegaskan kembali Banser dan Pagar Nusa tidak ikut campur dengan urusan politik praktis tersebut.
Addin menambahkan, Banser dan Pagar Nusa melihat ada dinamika yang muncul di akar rumput. Dinamika itu berpotensi mengganggu marwah jam’iyyah NU.
Dinamika tersebut tidak bisa didiamkan lantaran berpotensi merusak tatanan organisasi dan merendahkan martabat para kiai NU. Untuk itu, Banser dan Pagar bersikap.
”Banser dan Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika marwah PBNU diganggu, kiai-kiai kami dihinakan dan direndahkan,” tegasnya
Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyampaikan, apel yang dilangsungkan oleh Banser dan Pagar Nusa di Bali merupakan agenda rutin.
Karena itu pada Jumat, 23 Agustus 2024, Banser dan Pagar Nusa berkumpul di Bali.
”Jadi, sebanyak 15.000 Banser dan Pagar Nusa mewakili jutaan anggota lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia menyatakan kesetiaannya kepada NKRI dan kepada kiai NU, PBNU,” ucap Addin.
Mereka berikrar setia dan taat kepada para kiai NU. Dia menegaskan Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan kiai NU merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Banser dan Pagar Nusa.
Kali ini mereka sengaja memilih lokasi Apel di Bali lantaran Pulau Dewata dinilai sebagai tempat candradimuka kebinekaan. Menurut Addin itu selaras dengan semangat yang dibawa oleh Banser dan Pagar Nusa dalam apel yang mereka selenggarakan.
Meski berlangsung tepat sehari sebelum Muktamar PKB dilaksanakan, Addin menegaskan kembali Banser dan Pagar Nusa tidak ikut campur dengan urusan politik praktis tersebut.
Addin menambahkan, Banser dan Pagar Nusa melihat ada dinamika yang muncul di akar rumput. Dinamika itu berpotensi mengganggu marwah jam’iyyah NU.
Dinamika tersebut tidak bisa didiamkan lantaran berpotensi merusak tatanan organisasi dan merendahkan martabat para kiai NU. Untuk itu, Banser dan Pagar bersikap.
”Banser dan Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika marwah PBNU diganggu, kiai-kiai kami dihinakan dan direndahkan,” tegasnya
Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyampaikan, apel yang dilangsungkan oleh Banser dan Pagar Nusa di Bali merupakan agenda rutin.