Pengemudi-Pemilik Ojek Laut di Baubau Ngamuk Nyaris Hancurkan Pos Jaga
loading...
A
A
A
BAUBAU - Puluhan pengemudi dan pemilik perahu penyeberangan antar pulau atau ojek laut rute Baubau - Pulau Makassar mengamuk di Dermaga Pantai Kamali , Kota Baubau , Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa siang (25/8/2020). Para pengemudi dan pemilik perahu penyeberangan antar pulau merobek sejumlah baleho dan nyaris menghancurkan pos jaga.
Mereka memprotes keputusan pemerintah yang melarang mereka beroperasi untuk menerima carteran penumpang tujuan Dermaga Wamengkoli, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara .
Arsyid Arsyad pemilik ojek laut mengatakan, keputusan ini sangat merugikan para pengemudi dan operator pemilik penyeberangan.
“Sejak beberapa tahun terakhir penghasilan kita berkurang karena sudah ada jembatan penghubung antara Baubau dan Pulau Makassar,” kata dia.
Selama ini untuk mengantisipasi kurangnya penumpang beberapa tahun terakhir perahu penyeberangan sering menerima carteran penumpang dengan rute berbeda yaitu Baubau menuju Buton Tengah untuk menambah penghasilan mereka.
“Keputusan ini dilakukan secara tiba-tiba oleh pemerintah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kita meminta pemerintah mencabut keputusan yang melarang mereka untuk menerima carteran penumpang menyebrang dengan rute Baubau - Buton Tengah,” timpalnya.
Mereka memprotes keputusan pemerintah yang melarang mereka beroperasi untuk menerima carteran penumpang tujuan Dermaga Wamengkoli, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara .
Arsyid Arsyad pemilik ojek laut mengatakan, keputusan ini sangat merugikan para pengemudi dan operator pemilik penyeberangan.
“Sejak beberapa tahun terakhir penghasilan kita berkurang karena sudah ada jembatan penghubung antara Baubau dan Pulau Makassar,” kata dia.
Selama ini untuk mengantisipasi kurangnya penumpang beberapa tahun terakhir perahu penyeberangan sering menerima carteran penumpang dengan rute berbeda yaitu Baubau menuju Buton Tengah untuk menambah penghasilan mereka.
“Keputusan ini dilakukan secara tiba-tiba oleh pemerintah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kita meminta pemerintah mencabut keputusan yang melarang mereka untuk menerima carteran penumpang menyebrang dengan rute Baubau - Buton Tengah,” timpalnya.
(sms)