Aduh, Marak Penipuan Lowongan Kerja di Puskesmas

Senin, 24 Agustus 2020 - 20:07 WIB
loading...
Aduh, Marak Penipuan...
Marak penipuan adanya lowongan pekerjaan di Puskesmas. Warga diminta waspada. FOTO : DOK SINDOnews
A A A
SEMARANG - Warga di Kota Pahlawan harus ekstra waspada dengan maraknya penipuan yang menjelaskan adanya lowongan pekerjaan di Puskesmas. Modus penipuan itu cepat menyebar karena ada iming-iming gaji yang selangit.

Pemkot Surabaya pun meminta warganya untuk berhati-hati dan waspada terhadap penipuan yang bermodus lowongan kerja di salah satu puskesmas di Surabaya. Sebab, penipuan dengan modus ini baru terjadi di Puskesmas Kenjeran, Surabaya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, sudah ada beberapa orang yang datang ke Puskesmas Kenjeran menanyakan dan bahkan mengadukan tentang pembukaan lowongan kerja tersebut. Mereka datang ke puskesmas karena sudah membaca pesan di WhatsApp yang memberikan informasi bahwa adanya lowongan kerja di Puskesmas Kenjeran.

“Jadi, ini ada beberapa orang yang sudah datang ke Puskesmas Kenjeran karena sudah membaca informasi tersebut dan ada yang sudah membayar Rp50 ribu dengan alasan untuk uang admin. Kami pastikan itu informasi hoax atau tidak benar,” kata Febri, Senin (24/8/2020).(Baca juga : Perbaiki Citra Advokat, Tiga Peradi di Surabaya Bentuk Dewan Pengawas )

Ia melanjutkan, salah satu korban yang sudah membayar uang admin Rp50 ribu itu diketahui telah transfer kepada salah satu oknum bernama Feri Ardiansyah. Padahal, selama ini jika ada perekrutan staf atau karyawan puskesmas, tidak pernah melalui puskesmas, tapi langsung melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

“Kami juga pastikan bahwa tidak ada nama Feri Ardiansyah di Puskesmas Kenjeran itu. Puskesmas juga tidak pernah melakukan rekrutmen sendiri,” katanya.(Baca juga : Taman Remaja Surabaya Bakal Jadi Pusat Peradaban Megah )

Febri menambahkan, apabila masyarakat mengetahui kejadian perbuatan melawan hukum tersebut, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. Sebab, Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.

“Hati-hati jika ada informasi lowongan kerja semacam itu. Masyarakat harus bisa menyaring mana yang informasi hoak atau tidak benar dan mana yang informasi benar. Apalagi kami tidak pernah meminta biaya sepeserpun apabila melakukan perekrutan staf. Jadi, ayo kita filter setiap informasi yang kita dapat,” katanya.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6139 seconds (0.1#10.140)