Wisatawan Penasaran Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu

Kamis, 01 Agustus 2019 - 18:48 WIB
Wisatawan Penasaran Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu
Wisatawan Penasaran Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu
A A A
BANDUNG BARAT - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar dibuka untuk kunjungan wisatawan pascaerupsi mulai Kamis (1/8/2019).

Ikon pariwisata Jawa Barat dibuka lagu ini setelah terjadinya erupsi yang terjadi pada Jumat 26 Juli 2019 lalu.

"Alhamdulillah kami sudah kembali buka mulai pukul 07.30 WIB dan pengunjung ada yang langsung masuk,” kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu.

Pada hari pertama setelah hampir sepekan ditutup, pengunjung yang datang tidak hanya wisatawan lokal saja tapi ada juga dari luar negeri.

Mereka tampak antusias melihat kondisi Kawah Ratu yang berada di puncak Gunung Tangkuban Parahu. (Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Basarnas Jawa Barat Siaga)

Terlebih erupsi yang terjadi pada pekan lalu terjadi di kawah tersebut sehingga pengunjung ingin melihat langsung penampakan Kawah Ratu pascaerupsi.

Kaban meminta kepada wisatawan agar tidak ragu atau takut untuk berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu.

Dia menjamin aktivitas vulkanik gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriang ini mulai turun dan aman untuk dikunjungi.

Pihaknya pun telah memasang sejumlah rambu peringatan dan jalur petunjuk evakuasi.

"Wisatawan hari ini banyak juga dari Eropa, Asia Tenggara dan Timur Tengah, kalau ditotal sampe sore ini ada sekitar 400 wisatawan yang datang,” sebutnya.

Pengunjung asal Jakarta, Donny (33) mengaku sengaja datang ke Tangkuban Parahu karena ingin melihat kondisi pascaerupsi.

Pemberitaan soal erupsi Gunung Tangkubanparahu di berbagai media menumbuhkan rasa kepenasaran.

"Tadi di atas udah aman dan nyaman, saya pun mendapat informasi seputar evakuasi jika terjadi kejadian tiba-tiba," ucapnya.

Salah seorang pedagang, Pertiwi (41) menyebutkan akibat erupsi kios miliknya tidak banyak terkena abu.

Namun tetap saja harus dibersihkan karena hampir seminggu ditinggalkan. Dirinya mengaku akibat erupsi mengalami kerugian sekitar Rp2 juta karena produk asesorisnya tidak terjual.

"Ya ruginya karena barang tidak terjual dan saya tidak berdagang karena diam di rumah. Makanya sekarang saya bersyukur karena udah dibuka lagi," imbuhnya.

Data di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkubanparahu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mulai turun.

Gempa tremor yang sebelumnya sering terjadi mulai menunjukkan penurunan dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.

Gempa-gempa hembusan pun juga ikut mengecil dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter dengan status normal.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8164 seconds (0.1#10.140)