Bank Jatim Terima Kunker Pemprov Banten dan Bank Banten, Bahas Sinergi Bisnis
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemprov Banten dan PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk ( Bank Banten ) berkunjung ke PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ). Kunker dalam rangka pembahasan tindak lanjut rencana Kelompok Usaha Bank (KUB) serta dukungan sinergitas bisnis antara kedua Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman optimistis proses KUB yang sedang dirintis bersama ini memiliki progres yang positif. Mulai dari telah dilaksanakannya MoU dengan Bank Banten yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kajian dan studi kelayakan.
"Tinggal ke depannya bagaimana due diligence ini bisa dilaksanakan lebih lanjut sampai nantinya bisa terlaksana dengan baik KUB ini. Dari pihak kami tentunya akan mencantumkan dalam RUPS Bank Jatim bahwa Bank Jatim akan ber KUB dengan Bank Banten,” katanya, Sabtu (27/7/2024).
Busrul melihat dengan kehadiran Pj Gubernur Banten beserta direksi Bank Banten di Bank Jatim ini secara tidak langsung menunjukkan komitmen untuk kemajuan Bank Banten. Menurutnya, KUB ini menjadi wadah yang bagus dan memiliki prospek untuk bersama-sama membangun kolaborasi serta sinergi yang positif.
"Bank Jatim maupun Bank Banten masing-masing memiliki potensi wilayah yang bisa dikerjakan bersama. Sehingga ke depannya tidak hanya memberikan kemanfaatan bagi tiap BPD, tetapi juga akan memberikan kemanfaatan yang luas kepada masyarakat di Jawa Timur maupun Banten,” tuturnya.
Bank Jatim saat ini terus memperkuat ekosistem digital banking demi kenyamanan seluruh nasabahnya. Salah satu yang telah dilakukan oleh BJTM yaitu integrasi Siskeudes Link total 2.086 desa. Siskeudes Link (cash management system dan sistem keuangan desa) adalah aplikasi desa untuk transaksi keuangan non tunai atas belanja desa yang terintegrasi dengan Kemendagri.
Selain itu, BJTM juga telah melakukan integrasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Hal tersebut dalam rangka penyeragaman dan integrasi sistem keuangan di seluruh daerah untuk belanja daerah yang meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Sebanyak 18 dari 39 pemerintah daerah di wilayah Jawa Timur telah melakukan integrasi SIPD.
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami menjelaskan, proses KUB antara Bank Banten dengan Bank Jatim sudah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Dimulai sejak 4 Maret 2024 telah berlangsung penandatanganan MoU tentang kesepakatan untuk melakukan proses KUB.
Kemudian dilakukan penandatanganan NDA dan posisi terakhir saat ini adalah pelaksanaan feasibility study yang dilakukan oleh LPPI atas permintaan dari BJTM. "Kerja sama antara Bank Banten dan Bank Jatim ini memiliki garis merah socio cultural religious antara Jawa Timur dengan Banten,” tegasnya.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menambahkan, kerja sama ini bertujuan memajukan ekonomi kedua wilayah, termasuk Indonesia. "Tentunya kami optimistis kerjasama ini akan saling menguntungkan. Mengingat juga bahwa pangsa pasar di Banten sangatlah besar, utamanya jika kita lihat di Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kota Serang itu besar sekali,” katanya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman optimistis proses KUB yang sedang dirintis bersama ini memiliki progres yang positif. Mulai dari telah dilaksanakannya MoU dengan Bank Banten yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kajian dan studi kelayakan.
"Tinggal ke depannya bagaimana due diligence ini bisa dilaksanakan lebih lanjut sampai nantinya bisa terlaksana dengan baik KUB ini. Dari pihak kami tentunya akan mencantumkan dalam RUPS Bank Jatim bahwa Bank Jatim akan ber KUB dengan Bank Banten,” katanya, Sabtu (27/7/2024).
Busrul melihat dengan kehadiran Pj Gubernur Banten beserta direksi Bank Banten di Bank Jatim ini secara tidak langsung menunjukkan komitmen untuk kemajuan Bank Banten. Menurutnya, KUB ini menjadi wadah yang bagus dan memiliki prospek untuk bersama-sama membangun kolaborasi serta sinergi yang positif.
"Bank Jatim maupun Bank Banten masing-masing memiliki potensi wilayah yang bisa dikerjakan bersama. Sehingga ke depannya tidak hanya memberikan kemanfaatan bagi tiap BPD, tetapi juga akan memberikan kemanfaatan yang luas kepada masyarakat di Jawa Timur maupun Banten,” tuturnya.
Bank Jatim saat ini terus memperkuat ekosistem digital banking demi kenyamanan seluruh nasabahnya. Salah satu yang telah dilakukan oleh BJTM yaitu integrasi Siskeudes Link total 2.086 desa. Siskeudes Link (cash management system dan sistem keuangan desa) adalah aplikasi desa untuk transaksi keuangan non tunai atas belanja desa yang terintegrasi dengan Kemendagri.
Selain itu, BJTM juga telah melakukan integrasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Hal tersebut dalam rangka penyeragaman dan integrasi sistem keuangan di seluruh daerah untuk belanja daerah yang meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Sebanyak 18 dari 39 pemerintah daerah di wilayah Jawa Timur telah melakukan integrasi SIPD.
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami menjelaskan, proses KUB antara Bank Banten dengan Bank Jatim sudah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Dimulai sejak 4 Maret 2024 telah berlangsung penandatanganan MoU tentang kesepakatan untuk melakukan proses KUB.
Kemudian dilakukan penandatanganan NDA dan posisi terakhir saat ini adalah pelaksanaan feasibility study yang dilakukan oleh LPPI atas permintaan dari BJTM. "Kerja sama antara Bank Banten dan Bank Jatim ini memiliki garis merah socio cultural religious antara Jawa Timur dengan Banten,” tegasnya.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menambahkan, kerja sama ini bertujuan memajukan ekonomi kedua wilayah, termasuk Indonesia. "Tentunya kami optimistis kerjasama ini akan saling menguntungkan. Mengingat juga bahwa pangsa pasar di Banten sangatlah besar, utamanya jika kita lihat di Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kota Serang itu besar sekali,” katanya.
(poe)