Bekerja 31 Tahun di Arab Saudi, TKI asal Cirebon Menghilang
A
A
A
CIREBON - Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bernama Carmi menghilang setelah 31 tahun bekerja di Riyard, Arab Saudi. Carmi berangkat ke Saudi tahun 1988, hingga kini tidak diketahui kabarnya oleh pihak keluarga.
Keluarga berharap pemerintah bisa membantu Carmi yang saat ini tidak adanya kabar tersebut. Belum lama ini, TKI asal Cirebon bernama Turini berhasil ditemukan setelah 21 tahun menghilang di Arab Saudi.
Suasana sedih nampak menyelimuti keluarga Ilyas dan Warniah, kedua orang tua Carmi, warga Blok Kalibangka Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon . Saat menceritakan putri pertamanya yang berusia 31 tahun, air mata kerinduan Ilyas terhadap putrinya tak terbendung.
Ilyas menceritakan, Carmi berangkat ke Saudi pada 1988 melalui salah seorang sponsor yang ada di desanya tapi kini sudah tiada. Begitupun PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa di Jakarta yang memberangkatnya sudah lama tutup.
Carmi merupakan anak pertama Ilyas dan Warniah dari 10 bersaudara. Dia kelahiran 4 Mei 1971. Setelah lulus dari sekolah dasar (SD) pada 1987, satu tahun kemudian Carmi memberanikan diri berangkat ke Arab untuk menjadi TKI di sana meski belum cukup usia menjadi TKI.
Bamun, karena dorongan ekonomi membuat Carmi memberanikan diri berangkat menjadi TKI. Dengan segala dokumen diurus oleh sponsor yang memberangkatkan Carmi.
Selama tiga tahun keberangkatan Carmi diceritakan ayahnya, Carmi sempat beberapa kali mengirimkan surat. Namun, di tahun keempat, lima dan enam tidak ada kabar lagi. Sehingga di tahun ketujuh ia pun mendatangi PT yang memberangkatkan Carmi di Jakarta saat itu.
"Hingga saat ini sudah 31 tahun Carmi tidak diketahui keberadaannya," kata sang ayah.
Keluarga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa membantu dan menemukan keberadaan anaknya tersebut yang hilang kontrak selama 31 tahun.
Keluarga berharap pemerintah bisa membantu Carmi yang saat ini tidak adanya kabar tersebut. Belum lama ini, TKI asal Cirebon bernama Turini berhasil ditemukan setelah 21 tahun menghilang di Arab Saudi.
Suasana sedih nampak menyelimuti keluarga Ilyas dan Warniah, kedua orang tua Carmi, warga Blok Kalibangka Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon . Saat menceritakan putri pertamanya yang berusia 31 tahun, air mata kerinduan Ilyas terhadap putrinya tak terbendung.
Ilyas menceritakan, Carmi berangkat ke Saudi pada 1988 melalui salah seorang sponsor yang ada di desanya tapi kini sudah tiada. Begitupun PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa di Jakarta yang memberangkatnya sudah lama tutup.
Carmi merupakan anak pertama Ilyas dan Warniah dari 10 bersaudara. Dia kelahiran 4 Mei 1971. Setelah lulus dari sekolah dasar (SD) pada 1987, satu tahun kemudian Carmi memberanikan diri berangkat ke Arab untuk menjadi TKI di sana meski belum cukup usia menjadi TKI.
Bamun, karena dorongan ekonomi membuat Carmi memberanikan diri berangkat menjadi TKI. Dengan segala dokumen diurus oleh sponsor yang memberangkatkan Carmi.
Selama tiga tahun keberangkatan Carmi diceritakan ayahnya, Carmi sempat beberapa kali mengirimkan surat. Namun, di tahun keempat, lima dan enam tidak ada kabar lagi. Sehingga di tahun ketujuh ia pun mendatangi PT yang memberangkatkan Carmi di Jakarta saat itu.
"Hingga saat ini sudah 31 tahun Carmi tidak diketahui keberadaannya," kata sang ayah.
Keluarga hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa membantu dan menemukan keberadaan anaknya tersebut yang hilang kontrak selama 31 tahun.
(rhs)