Manggala Agni Sumatera XIII: 40 Hektare Lahan di Sarolangun Jambi Terbakar
loading...
A
A
A
JAMBI - Seluas 40 hektare lahan milik masyarakat Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi terbakar. Petugas Manggala Agni TNI-Polri dan masyarakat setempat sudah memasuki hari ketiga melakukan pemadaman dan pendinginan.
Informasi yang dihimpun dari tim Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan lahan sawit milik masyarakat yang tidak terurus lagi atau terbengkelai.
Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, M. Hakim membenarkan Karhutla terjadi di wilayah Kecamatan Air Hitam, Desa Lubuk Kepayang.Petugas gabungan masih mengupayakan pemadaman.
“Tampaknya lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan kebun sawit yang tak lagi terurus, luasnya mencapai 40 hektare. Jenis lahannya gambut, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan pemadaman,” kata M. Hakim, Kamis (25/7/2024).
Ia juga menyebut, hari ini memasuki hari ketiga tim Manggala Agni sudah melakukan pemadaman dan pendinginan, dan hari ini masih dilakukan pendinginan.
Dalam melakukan pemadaman, pihaknya terkendala dengan arah angin yang berubah-ubah, di tambah spot spot api terpisah pisah, sehingga saat ini selain melakukan pemadaman pihaknya juga melakukan penyekatan api agar tidak menjalar ke tempat lain.
”Kendala kita kadang arah angin yang kerap berubah ubah, di tambah spot spot api terpisah pisah. Selain terus melakukan pemadaman kami juga lakukan penyekatan kepala api agar tidak terus melebar,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun dari tim Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan lahan sawit milik masyarakat yang tidak terurus lagi atau terbengkelai.
Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun, M. Hakim membenarkan Karhutla terjadi di wilayah Kecamatan Air Hitam, Desa Lubuk Kepayang.Petugas gabungan masih mengupayakan pemadaman.
“Tampaknya lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan kebun sawit yang tak lagi terurus, luasnya mencapai 40 hektare. Jenis lahannya gambut, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan pemadaman,” kata M. Hakim, Kamis (25/7/2024).
Ia juga menyebut, hari ini memasuki hari ketiga tim Manggala Agni sudah melakukan pemadaman dan pendinginan, dan hari ini masih dilakukan pendinginan.
Dalam melakukan pemadaman, pihaknya terkendala dengan arah angin yang berubah-ubah, di tambah spot spot api terpisah pisah, sehingga saat ini selain melakukan pemadaman pihaknya juga melakukan penyekatan api agar tidak menjalar ke tempat lain.
”Kendala kita kadang arah angin yang kerap berubah ubah, di tambah spot spot api terpisah pisah. Selain terus melakukan pemadaman kami juga lakukan penyekatan kepala api agar tidak terus melebar,” ungkapnya.
(ams)