Ekskavasi Situs Balongbendo Temukan Peninggalan Kerajaan Majapahit

Rabu, 17 Juli 2019 - 13:55 WIB
Ekskavasi Situs Balongbendo...
Ekskavasi Situs Balongbendo Temukan Peninggalan Kerajaan Majapahit
A A A
SIDOARJO - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melakukan ekskavasi atau penggalian situs purbakala di Desa Watesari, Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ekskavasi ini menindaklanjuti temuan sejumlah benda kuno oleh warga Desa Watesari yang diduga situs purbakala.

Dalam ekskavasi itu, BPCB Jatim menyatakan bahwa situs yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut bisa digunakan untuk mengungkap sejarah desa di sekitar lokasi temuan.

BPCB Jatim dibantu warga dan disaksikan sejumlah perangkat desa memulai penggalian situs purbakala, Rabu (17/7/2019) pagi di area punden salah satu tokoh masyarakat Desa Watesari.

Diawali dengan menggelar selamatan nasi tumpeng di sekitar area punden, proses ekskavasi dilakukan dengan mengukur titik temuan yang dilanjutkan dengan penggalian tanah.
Ekskavasi Situs Balongbendo Temukan Peninggalan Kerajaan Majapahit

Proses ekskavasi itu dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Dari hasil penelitian dan pemeriksaan awal, diketahui bahwa di sekitar lokasi temuan ditemukan sejumlah situs purbakala.

Di antaranya berupa tumpukan batu bata yang menyerupai pondasi, sebuah sumur tua serta adanya sejumlah alat perabotan rumah tangga.

Dari temuan tersebut, diduga kuat struktur bangunan kuno di kawasan tersebut merupakan salah peninggalan Kerajaan Majapahit. “Jadi ekskavasi kali ini berlokasi di Desa Watesari, Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur,” kata Ketua Tim BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho.

BPCB Jatim sengaja melakukan ekskavasi di sekitar lokasi temuan warga, dengan dasar temuan struktur bangunan serta sumur tua.

“Di sekitar lokasi memiliki kriteria sebagai cagar budaya sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya,” ujarnya.
Ekskavasi Situs Balongbendo Temukan Peninggalan Kerajaan Majapahit

Namun sayangnya temuan situs purbakala di Balongbendo hingga kini belum mendapat perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Karena itu, untuk mengungkap situs purbakala ini, pemerintah Desa Watesari harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp20 juta yang diambilkan dari anggaran dana desa.

Kades Watesari Sukisno menjelaskan, suatu desa pasti mempunyai sejarah terbentuknya, begitu pula Desa Watesari. “Diharapkan dengan ekskavasi ini bisa mengungkap sejarah Desa Watesari,” katanya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)