Banjir 2 Meter Rendam Halmahera Tengah, Ribuan Warga Mengungsi
loading...
Banjir dua meter merendam sebagian permukiman warga di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara sejak dua hari lalu. Foto/Istimewa
A
A
A
HALMAHERA TENGAH - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Halmahera Tengah menyebabkan banjir semakin tinggi hingga mencapai dua meter. Banjir belum menunjukkan surut karena hujan masih terus mengguyur wilayah Maluku Utara.
Banjir dengan arus deras tersebut mengakibatkan ratusan rumah di Desa Lukolamo, Desa Lelilef, dan SP 1 serta SP 4 Trans Kobe terendam air. Hingga saat ini, aktivitas sebagian warga di Halmahera Tengah lumpuh total.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI dan Polri terus melakukan evakuasi warga yang rawan terbawa arus banjir ke posko pengungsian di Makodim 1512 Weda dan posko Gunung Tabalik.
”Masih banyak warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka karena merasa masih aman. Sebagian ada yang mengungsi, karena ada beberapa titik pengungsian,” kata Dandim 1512 Weda Letkol INF Nugroho Susanto, Selasa (23/7/2024).
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa yang diakibatkan oleh banjir. Namun, data mengenai jumlah korban dan kerusakan rumah maupun bangunan belum dapat terdata secara lengkap karena ketinggian air yang masih tinggi sehingga akses menuju lokasi banjir lainnya terputus.
Bantuan untuk korban banjir terus berdatangan dari berbagai pihak. Upaya penanganan banjir dan evakuasi warga masih terus dilakukan oleh tim gabungan di Halmahera Tengah. “Harapan kami tidak ada korban jiwa,” tegasnya.
Banjir dengan arus deras tersebut mengakibatkan ratusan rumah di Desa Lukolamo, Desa Lelilef, dan SP 1 serta SP 4 Trans Kobe terendam air. Hingga saat ini, aktivitas sebagian warga di Halmahera Tengah lumpuh total.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI dan Polri terus melakukan evakuasi warga yang rawan terbawa arus banjir ke posko pengungsian di Makodim 1512 Weda dan posko Gunung Tabalik.
”Masih banyak warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka karena merasa masih aman. Sebagian ada yang mengungsi, karena ada beberapa titik pengungsian,” kata Dandim 1512 Weda Letkol INF Nugroho Susanto, Selasa (23/7/2024).
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa yang diakibatkan oleh banjir. Namun, data mengenai jumlah korban dan kerusakan rumah maupun bangunan belum dapat terdata secara lengkap karena ketinggian air yang masih tinggi sehingga akses menuju lokasi banjir lainnya terputus.
Bantuan untuk korban banjir terus berdatangan dari berbagai pihak. Upaya penanganan banjir dan evakuasi warga masih terus dilakukan oleh tim gabungan di Halmahera Tengah. “Harapan kami tidak ada korban jiwa,” tegasnya.
(ams)
Explore More