Nestapa Siswi SMP Korban Bully di Cianjur, Trauma Enggan Masuk Sekolah
loading...
A
A
A
CIANJUR - AD (12) siswi baru di SMPN 1 Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban perundungan pelajar lainya. Korban mengalami perundungan pada saat sedang mengikuti kegiatan fashion show.
Kala itu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Namun setelah mengikuti kegiatan tersebut, AD tiba-tiba dihampiri oleh siswi lainya.
Paman korban yang enggan disebutkan identitasnya menjelaskan, pelaku menghampiri korban dan secara tiba-tiba langsung memukul punggung bawah.
”Tindakan kekerasan yang dialami keponakanya itu merupakan puncaknya, karena sebelumnya juga sempat mengalami perundungan dari pelaku yang sama,” kata keluarga korban kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
Saat pelaku melakukan aksi perundungan, aksinya itu disaksikan siswa lainnya. Bahkan siswa lainnya pun sempat mengingatkan agar tidak melakukannya, namun pelaku tetap melakukan aksi perundungan.
”Pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik, tapi pelaku tetap melakukannya,” terangnya.
Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka dan mengeluhkan sakit ketika buang air kecil serta mengalami trauma akibat kejadian yang dialaminya. Karena trauma kini AD enggan untuk bersekolah, bahkan wajahnya sering murung usai menjadi korban perundungan itu.
Sekarang AD sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak keluarga menyesal terhadap pihak sekolah, karena perundungan tersebut terjadi ketika pelaksanaan MPLS. Bahkan sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor kemana-mana.
Kala itu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Namun setelah mengikuti kegiatan tersebut, AD tiba-tiba dihampiri oleh siswi lainya.
Paman korban yang enggan disebutkan identitasnya menjelaskan, pelaku menghampiri korban dan secara tiba-tiba langsung memukul punggung bawah.
”Tindakan kekerasan yang dialami keponakanya itu merupakan puncaknya, karena sebelumnya juga sempat mengalami perundungan dari pelaku yang sama,” kata keluarga korban kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
Saat pelaku melakukan aksi perundungan, aksinya itu disaksikan siswa lainnya. Bahkan siswa lainnya pun sempat mengingatkan agar tidak melakukannya, namun pelaku tetap melakukan aksi perundungan.
”Pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik, tapi pelaku tetap melakukannya,” terangnya.
Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka dan mengeluhkan sakit ketika buang air kecil serta mengalami trauma akibat kejadian yang dialaminya. Karena trauma kini AD enggan untuk bersekolah, bahkan wajahnya sering murung usai menjadi korban perundungan itu.
Sekarang AD sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak keluarga menyesal terhadap pihak sekolah, karena perundungan tersebut terjadi ketika pelaksanaan MPLS. Bahkan sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor kemana-mana.
(ams)