Ngeri! Ini Penampakan Gunung Merapi Meletus dan Semburkan Awan Panas 1,2 Km
loading...
A
A
A
Sebanyak 5 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-8 mm, S-P 0.3-0.8 detik dan durasi : 5.96-7.4 detik. 1 kali gemla vulkanik dangkal dengan amplitudo 40 mm, durasi 8.96 detik
"Satu kali gempa tektonik jauh amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca, durasi 181.44 detik," ungkap BPPTKG
Di samping itu juga teramati 10 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter. BPPTKG menandaskan belum ada perubahan status tingkat aktivitas Gunung Merapi yaitu masih Level III atau Siaga.
Menurut BPPTKG potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Dari Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat kami imbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi," imbau BPPTKG.
"Satu kali gempa tektonik jauh amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca, durasi 181.44 detik," ungkap BPPTKG
Di samping itu juga teramati 10 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter. BPPTKG menandaskan belum ada perubahan status tingkat aktivitas Gunung Merapi yaitu masih Level III atau Siaga.
Menurut BPPTKG potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Dari Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat kami imbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan selalu mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi," imbau BPPTKG.
(shf)