Gegara Sering Berkumpul dengan Teman, Anak Muda di Makassar Positif COVID-19

Jum'at, 01 Mei 2020 - 21:03 WIB
loading...
Gegara Sering Berkumpul...
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari. Foto: SINDOnews/Syachrul Arsyad
A A A
MAKASSAR - Kasus pasien positif COVID-19 di Sulsel dilaporkan bertambah sebanyak 56 per tanggal 1 Mei 2020 hari ini. Dengan demikian, total positif menjadi total 547 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menyebutkan, dari tambahan kasus tersebut, Kota Makassar menyumbang pasien COVID-19 terbanyak. Jumlahnya dilaporkan ada 24 pasien positif baru.

Dia mengaku, 24 pasien positif COVID-19 asal Makassar ini, teridentifikasi penyebarannya lewat kontak serumah. Bahkan beberapa di antaranya adalah anak muda yang diakui sering berkumpul bersama teman sebaya dan tidak memakai masker.



"Saya analisis sedikit ya, terhadap jumlah tambahan 56 ini. Dari 56 ini, kalau Makassar 24 (positif COVID-19), seluruhnya adalah kontak serumah. Ada juga diidentifkasi bahwa yang ini jarang memakai masker. Ketiga yang positif di Makassar ini anak-anak muda yang berkumpul, diidentifikasi bahwa dia sering berkumpul bersama teman sebayanya," jelas Ichsan saat telekonferensi, Jumat (1/5/2020) malam tadi.

Penambahan pasien positif COVID-19 hari ini memang signifikan. Ichsan mengaku, hal ini menjadi evaluasi bahwa masih banyak warga yang belum disiplin menjalankan aturan physical distancing, hingga memakai masker.

"Dengan melihat penambahan (pasien positif) ini beberapa hal memang belum berjalan baik, (seperti) jaga jarak pakai masker. Karena seperti di Makassar, diidentifikasi bahwa ternyata (penularannya) banyak karena kontak sesamanya, teman-temannya," ucap dia.



Dari total 56 penambahan pasien positif COVID-19 di Sulsel ini dirincikan, sebanyak 24 kasus di antaranya dari Kota Makassar, Gowa 4, Maros 1, Parepare 2, Bulukumba 2, Luwu Timur 9, Sinjai 6, Bone 1, Selayar 2, Takalar 1, Soppeng 1, dan Kabupaten Pangkep 1 orang.

Lalu adapula dua lainnya adalah warga berasal dari Jawa Timur (Jatim) dan Papua. Namun keduanya dilaporkan bekerja di Sulsel.



"Jadi dia pekerja. Saya kira memang kalau melihat datanya, alamat KTP saja (di Jatim dan Papua), tapi sudah kerja di sini (Sulsel). Ini tracing contact di tempat kerjanya akan kita lakukan," jelas Ichsan.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)