Bantuan UMKM Disalurkan Serentak Hari Ini, Rp2,4 Juta Masuk ke Rekening
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 11.925 unit usaha di Sulsel bakal menerima dana lewat program bantuan produktif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang secara simbolis akan mulai disalurkan serentak mulai hari ini. Baca Juga: Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Abdul Malik Faisal mengemukakan, bantuan ini merupakan program pemerintah pusat. Bantuan modal yang kepada pengusaha kecil sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
"Jadi sekarang ini untuk tahap pertama kita dapat 11.925 unit usaha. Hampir 12ribu usahalah. Nah itu nanti hari Senin (hari ini) di-launching untuk penyalurannya. Saya diundang untuk hadir di BRI Tamalanrea," papar Malik kepada SINDOnews, kemarin.
Dari program ini tiap UMKM mendapat bantuan hibah modal kerja senilai Rp2,4 juta yang disalurkan langsung ke rekening penerima. Bantuan inipun akan diberikan secara bertahap, setelah verifikasi oleh pusat melalui Kementerian Koperasi.
Malik menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan data sebanyak 75.000 UMKM di Sulsel yang diusulkan mendapatkan bantuan ini. Hanya saja, baru 11.925 yang divalidasi untuk penyaluran tahap awal.
Diketahui, ada kriteria bagi pelaku usaha yang menerima bantuan ini. Salah satunya, UMKM yang belum pernah atau sedang menerima pinjaman dari perbankan. Baca Juga : Bea Cukai Sulbagsel Bakal Sosialisasi Kemudahan Ekspor bagi UMKM
"Itu yang sudah divalidasi oleh Kementerian Koperasi. Makanya baru itu disalurkan. Tapi kalau data dari dinas kita itu 75.000 UMKM yang dari kabupaten/kota yang kita himpun diusulkan. Itu yang clear by name by address," beber dia.
Kendati begitu, Malik melanjutkan, pihaknya masih akan mengusulkan unit usaha lain yang belum sempat didata. Apalagi kuota nasional yang diberikan untuk penerima bantuan ini masih cukup besar. Secara nasional diberikan kepada 12 juta UMKM .
"Tidak ada kuota tiap provinsi atau kabupaten/kota. Yang jelas kuota nasional itu 12 juta. Terus yang sudah divalidasi itu sudah mencapai 1 juta se-Indonesia. Artinya masih kuota 11 juta UKM. Kita masih diminta masukkan data sampai minggu kedua September. Cuma kita di provinsi batasi sampai akhir Agustus," urai Malik.
Malik berharap, bantuan pemerintah pusat ini bisa memberikan dampak yang baik bagi Sulsel. Utamanya dalam memacu kinerja ekonomi di tengah masa pandemi, yang turut berdampak di sektor UMKM . "Kita bersyukur dengan adanya program. Kita harap ini bisa membuat UMKM kembali produktif. Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional khususnya Sulsel," harap Malik.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Evi Apriyalti menuturkan, khusus Kota Makassar ada 8.584 UMKM yang menerima bantuan modal usaha tersebut. Selain bantuan dari pusat, Pemkot Makassar juga mendorong agar unit usaha lain mendapat modal dari pinjaman perbankan.
"Bantuan modal usaha (dari pemerintah pusat) sebesar 2,4 juta setiap UKM. Kalau dana pinjaman tergantung berapa yang dimohon oleh pelaku UKM dan diberikan oleh perbankan," tutur Evi. Baca Lagi : UMKM Sulsel Terus Dilakukan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pendapatan
Tidak hanya itu, pemerintah juga memfasilitasi UKM di Makassar untuk menjual produknya, baik masker, minuman herbal, hingga kuliner. Misalnya, dipasarkan lewat SKPD di lingkup Pemkot Makassar. "Alhamdulillah, kita juga sudah memasukkan data ke dirjen keuangan, dan OJK untuk memfasilitasi bantuan dana bergulir, baik KUR maupun UMI (Ultra Mikro)," jelasnya.
"Jadi sekarang ini untuk tahap pertama kita dapat 11.925 unit usaha. Hampir 12ribu usahalah. Nah itu nanti hari Senin (hari ini) di-launching untuk penyalurannya. Saya diundang untuk hadir di BRI Tamalanrea," papar Malik kepada SINDOnews, kemarin.
Dari program ini tiap UMKM mendapat bantuan hibah modal kerja senilai Rp2,4 juta yang disalurkan langsung ke rekening penerima. Bantuan inipun akan diberikan secara bertahap, setelah verifikasi oleh pusat melalui Kementerian Koperasi.
Malik menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan data sebanyak 75.000 UMKM di Sulsel yang diusulkan mendapatkan bantuan ini. Hanya saja, baru 11.925 yang divalidasi untuk penyaluran tahap awal.
Diketahui, ada kriteria bagi pelaku usaha yang menerima bantuan ini. Salah satunya, UMKM yang belum pernah atau sedang menerima pinjaman dari perbankan. Baca Juga : Bea Cukai Sulbagsel Bakal Sosialisasi Kemudahan Ekspor bagi UMKM
"Itu yang sudah divalidasi oleh Kementerian Koperasi. Makanya baru itu disalurkan. Tapi kalau data dari dinas kita itu 75.000 UMKM yang dari kabupaten/kota yang kita himpun diusulkan. Itu yang clear by name by address," beber dia.
Kendati begitu, Malik melanjutkan, pihaknya masih akan mengusulkan unit usaha lain yang belum sempat didata. Apalagi kuota nasional yang diberikan untuk penerima bantuan ini masih cukup besar. Secara nasional diberikan kepada 12 juta UMKM .
"Tidak ada kuota tiap provinsi atau kabupaten/kota. Yang jelas kuota nasional itu 12 juta. Terus yang sudah divalidasi itu sudah mencapai 1 juta se-Indonesia. Artinya masih kuota 11 juta UKM. Kita masih diminta masukkan data sampai minggu kedua September. Cuma kita di provinsi batasi sampai akhir Agustus," urai Malik.
Malik berharap, bantuan pemerintah pusat ini bisa memberikan dampak yang baik bagi Sulsel. Utamanya dalam memacu kinerja ekonomi di tengah masa pandemi, yang turut berdampak di sektor UMKM . "Kita bersyukur dengan adanya program. Kita harap ini bisa membuat UMKM kembali produktif. Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional khususnya Sulsel," harap Malik.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Evi Apriyalti menuturkan, khusus Kota Makassar ada 8.584 UMKM yang menerima bantuan modal usaha tersebut. Selain bantuan dari pusat, Pemkot Makassar juga mendorong agar unit usaha lain mendapat modal dari pinjaman perbankan.
"Bantuan modal usaha (dari pemerintah pusat) sebesar 2,4 juta setiap UKM. Kalau dana pinjaman tergantung berapa yang dimohon oleh pelaku UKM dan diberikan oleh perbankan," tutur Evi. Baca Lagi : UMKM Sulsel Terus Dilakukan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pendapatan
Tidak hanya itu, pemerintah juga memfasilitasi UKM di Makassar untuk menjual produknya, baik masker, minuman herbal, hingga kuliner. Misalnya, dipasarkan lewat SKPD di lingkup Pemkot Makassar. "Alhamdulillah, kita juga sudah memasukkan data ke dirjen keuangan, dan OJK untuk memfasilitasi bantuan dana bergulir, baik KUR maupun UMI (Ultra Mikro)," jelasnya.
(sri)