Akibat Covid 19, Skenario Terburuk Penduduk Miskin Bertambah 3,78 Juta

Selasa, 14 April 2020 - 20:59 WIB
loading...
Akibat Covid 19, Skenario Terburuk Penduduk Miskin Bertambah 3,78 Juta
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis Indonesia dapat mengatasi resesi ekonomi global yang sedang terjadi akibat pandemi virus corona alias Covid-19.

"Kita sedang berupaya agar (resesi ekonomi) itu tidak terjadi. Memang (ekonomi) sangat berat, kita menghadapi kondisi yang luar biasa tapi kita mencoba untuk mengatasi," ujar Sri Mulyani di Jakarta.

Sri Mulyani menerangkan, dalam langkah pemulihan ekonomi, tantangan terbesar dari angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat akibat pandemi Covid-19.

Menurut perhitungan Menkeu, dalam kondisi terburuk, penduduk miskin bisa bertambah 1,1 juta orang. Pada kondisi serupa, angka pengangguran akan bertambah 2,9 juta orang. Dan pertmbuhan ekonomi dalam skenario terburuk diperkirakan minus 0,4%.

"Angka kemiskinan kita akan meningkat, dalam skenario berat bisa naik tambahan 1,1 juta orang atau dalam skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang. Dalam skenario berat, jumlah pengangguran bertambah 5,2 juta orang," terang Sri Mulyani melalui video conference, Selasa (14/4/2020). (BACA JUGA: Akibat Corona, Skenario Terburuk Penduduk Miskin Bertambah 3,78 Juta)

Data terakhir, jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 7,05 juta jiwa dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 5,28%.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi tajam

di tengah pandemi Covid-19. Jokowi mengatakan, hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga secara global yang akan memasuki periode resesi.

"Target pembangunan dan pertumbuhan 2020 akan terkoreksi tajam. Hampir semua negara dan berbagai lembaga internasional baik IMF dan Bank Dunia memprediksi ekonomi global 2020 memasuki periode resesi. Ekonomi global bisa tumbuh negatif -2,8%," tandasnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)