Jaksa Eko Suwarni, Bacagub Jateng Pernah Eksekusi Mati Terpidana Narkoba Vietnam
loading...
A
A
A
SEMARANG - Nama Jaksa Utama dari Kejaksaan Agung (Kejagung) Eko Suwarni mencuat di antara bakal calon Gubernur Jateng pada Pilgub 2024 November. Ternyata Eko merupakan jaksa yang berkarier moncer di korps adhiyaksa tersebut.
Eko yang asli Cilacap itu punya rekam jejak panjang di Jateng, di antaranya; penanganan kasus terorisme Amrozi cs di Nusakambangan hingga eksekusi mati terpidana narkoba Tran Thi Bich Hanh alias Asien asal Vietnam.
Selain itu, Eko juga terlibat penanganan kasus bantuan sosial (bansos) di Kementerian Pertanian hingga penanganan praktik mafia tanah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pada eksekusi mati Asien itu terjadi pada Minggu 18 Januari 2015 silam.
Ketika itu, Eko Suwarni adalah Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jateng. Eksekusi mati dilakukan di lapangan tembak Gunung Kendil, yang merupakan salah satu Markas Brimob di Boyolali, Jateng.
Minggu dini hari itu, di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Eko Suwarni ketika itu tampak menitikkan air mata seiring peti mati berisi jenazah Asien tiba. Kala itu, Eko mengenakan baju putih.
Diketahui, Eko merupakan salah satu jaksa penuntut umum (JPU) Asien, perempuan yang membawa 1,1 kg heroin dari luar negeri yang ditangkap sesaat setelah mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.
Jelang eksekusi mati Asien, yang ketika itu ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang, Eko Suwarni menemani detik-detik terakhirnya. Tiga hari sebelum dieksekusi, terpidana mati memang diberikan informasi sekaligus diberi permintaan terakhir.
Saat ini, Eko bertugas di Kementerian PUPR. Keinginannya maju di Pilgub Jateng karena keinginannya ikut berpartisipasi aktif mewujudkan kesejahteraan yang adil bagi warga Jateng.
“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga punya peran sangat penting dalam menjembatani berbagai program pemerintah pusat hingga tingkat bawah,” kata Eko pada keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Dia menyebut 35 kabupaten/kota memiliki permasalahan berbeda-beda, sehingga pemimpin harus jeli untuk mendahlukan permasalahan yang harus diselesaikan. ”Komunikasi tiap daerah dengan provinsi harus terus dibangun. Cek dan ricek, selalu memberikan masukan,” ucapnya.
Eko menyebut siap jadi perempuan gubernur pertama di Jateng, berkaca perjuangan R.A Kartini. Semangat emansipasi wanita untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur jadi pendorongnya. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi dasar dari visi dan misinya.
Eko juga mengemukakan tentunya jika terpilih nanti bakal selaras dengan program kerja pemerintahan Presiden terpilih. Berkolaborasi dan sejalan dengan kepemimpinan nasional. Untuk itu, wanita yang berkarier 39 tahun ini ingin membangun Jateng lebih baik lagi.
Eko yang asli Cilacap itu punya rekam jejak panjang di Jateng, di antaranya; penanganan kasus terorisme Amrozi cs di Nusakambangan hingga eksekusi mati terpidana narkoba Tran Thi Bich Hanh alias Asien asal Vietnam.
Selain itu, Eko juga terlibat penanganan kasus bantuan sosial (bansos) di Kementerian Pertanian hingga penanganan praktik mafia tanah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pada eksekusi mati Asien itu terjadi pada Minggu 18 Januari 2015 silam.
Ketika itu, Eko Suwarni adalah Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jateng. Eksekusi mati dilakukan di lapangan tembak Gunung Kendil, yang merupakan salah satu Markas Brimob di Boyolali, Jateng.
Minggu dini hari itu, di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Eko Suwarni ketika itu tampak menitikkan air mata seiring peti mati berisi jenazah Asien tiba. Kala itu, Eko mengenakan baju putih.
Diketahui, Eko merupakan salah satu jaksa penuntut umum (JPU) Asien, perempuan yang membawa 1,1 kg heroin dari luar negeri yang ditangkap sesaat setelah mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.
Jelang eksekusi mati Asien, yang ketika itu ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang, Eko Suwarni menemani detik-detik terakhirnya. Tiga hari sebelum dieksekusi, terpidana mati memang diberikan informasi sekaligus diberi permintaan terakhir.
Saat ini, Eko bertugas di Kementerian PUPR. Keinginannya maju di Pilgub Jateng karena keinginannya ikut berpartisipasi aktif mewujudkan kesejahteraan yang adil bagi warga Jateng.
“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga punya peran sangat penting dalam menjembatani berbagai program pemerintah pusat hingga tingkat bawah,” kata Eko pada keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Dia menyebut 35 kabupaten/kota memiliki permasalahan berbeda-beda, sehingga pemimpin harus jeli untuk mendahlukan permasalahan yang harus diselesaikan. ”Komunikasi tiap daerah dengan provinsi harus terus dibangun. Cek dan ricek, selalu memberikan masukan,” ucapnya.
Eko menyebut siap jadi perempuan gubernur pertama di Jateng, berkaca perjuangan R.A Kartini. Semangat emansipasi wanita untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur jadi pendorongnya. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi dasar dari visi dan misinya.
Eko juga mengemukakan tentunya jika terpilih nanti bakal selaras dengan program kerja pemerintahan Presiden terpilih. Berkolaborasi dan sejalan dengan kepemimpinan nasional. Untuk itu, wanita yang berkarier 39 tahun ini ingin membangun Jateng lebih baik lagi.
(ams)