Tak Takut, Ratusan Warga Justru Hadiri Pemakaman Pasien Corona
loading...
A
A
A
PASURUAN - Berbeda dengan pemakaman pasien positif corona lainnya yang banyak mendapat penolakan warga, pasien di Pasuruan, Jawa Timur ini justru diantarkan oleh ratusan warga saat akan dimakamkan.
Akibatnya, aparat Polsek Prigen, Kabupaten Pasuruan pun harus pontang-panting menenangkan warga. Bahkan, mereka harus menyemprot disinfektan kepada para takjiah yang hadir. (Baca juga: PT PELNI Hentikan Pelayaran Seluruh Armada)
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa hadir dalam proses pemakaman pasien PDP corona tersebut. Namun, mereka tak diizinkan masuk ke dalam areal makam untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Prosesi pemakaman juga tetap dilakukan petugas dari RSUD Bangil dengan dilengkapi APD.
Sebelumnya korban diketahui masuk rumah sakit swasta Sukorejo pada 8 April dan dirujuk ke RSUD Bangil. Almarhum memang diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru, kencing manis, dan sesak napas.
Meski korban sudah menjalani rapid tes dengan hasil negatif dan masih menunggu hasil swab, namun Satgas COVID-19 tetap melakukan dengan pemakaman standart COVID-19.
Camat Prigen Mujiono mengatakan, proses pemakaman korban yang berumur 70 tahun itu berjalan lancar tanpa diprotes warga. Ini terjadi setelah warga mendapat pemahaman dari perangkat desa, apalagi korban dikenal baik dan dermawan.
Akibatnya, aparat Polsek Prigen, Kabupaten Pasuruan pun harus pontang-panting menenangkan warga. Bahkan, mereka harus menyemprot disinfektan kepada para takjiah yang hadir. (Baca juga: PT PELNI Hentikan Pelayaran Seluruh Armada)
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa hadir dalam proses pemakaman pasien PDP corona tersebut. Namun, mereka tak diizinkan masuk ke dalam areal makam untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Prosesi pemakaman juga tetap dilakukan petugas dari RSUD Bangil dengan dilengkapi APD.
Sebelumnya korban diketahui masuk rumah sakit swasta Sukorejo pada 8 April dan dirujuk ke RSUD Bangil. Almarhum memang diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru, kencing manis, dan sesak napas.
Meski korban sudah menjalani rapid tes dengan hasil negatif dan masih menunggu hasil swab, namun Satgas COVID-19 tetap melakukan dengan pemakaman standart COVID-19.
Camat Prigen Mujiono mengatakan, proses pemakaman korban yang berumur 70 tahun itu berjalan lancar tanpa diprotes warga. Ini terjadi setelah warga mendapat pemahaman dari perangkat desa, apalagi korban dikenal baik dan dermawan.
(nbs)