Keluarga Besar FK Unair Bergerak, Tolak Pencopotan Prof Budi Santoso

Kamis, 04 Juli 2024 - 17:45 WIB
loading...
A A A
"Di sini saya berdiri sebagai warga FK Unair, selain juga sebagai mantan rektor, saya hari ini sangat berduka cita mendengar apa yang telah diputuskan Rektor Unair terhadap dekan kita Profesor Bus (Budi Santoso)," kata Puruhito saat orasi.

Puruhito berpendapat, tindakan pimpinan Unair memecat Budi tidak sesuai dengan prosedur, salah satunya dalam Pasal 53 Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 2014 Tentang Statuta Unair.

Pasal itu menjelaskan dekan atau wakil dekan di Unair bisa diberhentikan karena berakhir masa jabatannya; meninggal dunia; mengundurkan diri; sakit yang menyebabkan tidak mampu bekerja secara permanen.

Kemudian, dekan atau wakil dekan juga bisa dicopot bila sedang studi lanjut; dan/ atau di pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana penjara.

Puluhan karangan bunga memenuhi halaman FK Unair dalam aksi Ksatria Airlangga, membela Prof Bus yang dicopot usai menolak rencana Kementerian Kesehatan RI yang akan mendatangkan dokter asing di rumah sakit vertikal Indonesia.

Karangan bunga itu bertuliskan turut berduka cita, prihatin, atas hilangnya kebebasan berpendapat di dunia pendidikan dan kedokteran, save Prof Bus, dan lainnya.

“Atas hilangnya demokrasi di dunia pendidikan, save Prof Bus untuk Indonesia sehat,” tulis salah satu karangan bunga dari Ikatan Alumni Mata FK Unair, Kamis (4/7/2024).
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1899 seconds (0.1#10.140)