Kisah Asal Usul Bhayangkara, Pasukan Khusus Pengaman Raja Majapahit Jayanagara yang Dipimpin Gajah Mada
loading...
A
A
A
SETIAP 1 Juli diperingati Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diperingati sebagai Hari Bhayangkara. Tahukah kalian bila nama Bhayangkara, merupakan pasukan khusus yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Pasukan itu bentukan Raja Jayanagara, penguasa kedua Majapahit untuk mengamankan dirinya.
Kala itu sang raja yang menyadari banyak pihak tak bertolak belakang, dengan dirinya mencoba membuat pasukan elite pengamanan raja.
Pasukan itu pula yang menyelematkan Jayanagara, kala pemberontak pertama oleh pejabat kerajaan sendiri Ra Kuti.
Saat itu Ra Kuti dan beberapa pejabat senior Majapahit tak suka dengan ulah dan watak Jayanagara. Maka tak heran ketika Jayanagara memerintah dengan sangat sewenang-wenang, membuat ia tak bisa tinggal diam.
Apalagi sepeninggal Mahapatih Majapahit Nambi dan Ra Semi, akibat fitnah Dyah Halayudha. Dikisahkan pada buku "Sandyakala di Timur Jawa 1042 - 1527 M Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit" tulisan Prasetya Ramadhan, Ra Kuti membentuk barisan bawah tanah guna membunuh sang raja.
Ia memobilisasi rakyat dan prajurit yang kecewa dengan kezaliman Jayanagara dan mempengaruhi mereka untuk memberontak. Bahkan Ra Kuti menawarkan balas jasa berupa penghargaan dan pangkat bila nantinya berhasil menjadi raja.
Pasukan itu bentukan Raja Jayanagara, penguasa kedua Majapahit untuk mengamankan dirinya.
Kala itu sang raja yang menyadari banyak pihak tak bertolak belakang, dengan dirinya mencoba membuat pasukan elite pengamanan raja.
Pasukan itu pula yang menyelematkan Jayanagara, kala pemberontak pertama oleh pejabat kerajaan sendiri Ra Kuti.
Saat itu Ra Kuti dan beberapa pejabat senior Majapahit tak suka dengan ulah dan watak Jayanagara. Maka tak heran ketika Jayanagara memerintah dengan sangat sewenang-wenang, membuat ia tak bisa tinggal diam.
Apalagi sepeninggal Mahapatih Majapahit Nambi dan Ra Semi, akibat fitnah Dyah Halayudha. Dikisahkan pada buku "Sandyakala di Timur Jawa 1042 - 1527 M Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit" tulisan Prasetya Ramadhan, Ra Kuti membentuk barisan bawah tanah guna membunuh sang raja.
Ia memobilisasi rakyat dan prajurit yang kecewa dengan kezaliman Jayanagara dan mempengaruhi mereka untuk memberontak. Bahkan Ra Kuti menawarkan balas jasa berupa penghargaan dan pangkat bila nantinya berhasil menjadi raja.