Penulis Ahmad Bahar Luncurkan Buku 'Gibran The Next President'
loading...
![Penulis Ahmad Bahar...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/06/14/707/1396713/penulis-ahmad-bahar-luncurkan-buku-gibran-the-next-president-twv.webp)
Penulis Ahmad Bahar meluncurkan buku berjudul Gibran The Next President di Solo, Jawa Tengah, Jumat, (14/6/2024). Foto/R August
A
A
A
SOLO - Penulis Ahmad Bahar meluncurkan buku berjudul Gibran The Next President di Solo, Jawa Tengah, Jumat, (14/6/2024). Acara peluncuran buku itu nyaris batal digelar lantaran event organizer (EO) yang semula sepakat bekerja sama dengan Ahmad, mendadak membatalkan kerja sama.
Namun, Ahmad bersama tim tetap menggelar acara peluncuran itu di tempat berbeda dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Ahmad mengungkapkan bahwa tujuan diterbitkannya buku Gibran The Next President merupakan hal yang dia jalani sebagai seorang penulis.
Sebelum menulis buku Gibran The Next President, dia tercatat pernah menulis tentang Putra Sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu dalam bukunya berjudul Menang Ora Opo-Opo dan, Kalah Ya Wis.
“Harap dicatat bahwa saya bukan bagian dari partai politik, bukan pendukung siapa pun," ujar Ahmad ketika ditemui awak media di sela-sela peluncuran buku.
Menurut Ahmad, Gibran merupakan seorang tokoh yang layak dibicarakan tapi bagian dari peristiwa budaya, bukan peristiwa politik.
Selain Gibran, Ahmad mengatakan juga menulis tentang Jokowi dalam buku berjudul 9 Alasan Memilih Joko, Presiden-Wakil Presiden 2014. Dia pernah juga menulis tentang sosok Khofifah Indar Parawarsa dalam buku berjudul Khofifah Indar Parawansa Melawan Pembajakan Demokrasi.
Pada awal 2023, dia mengatakan juga sudah menulis tentang Anies Baswedan. Bukunya saat itu diberi judul Wawancara Imajiner dengan Anies Rasyid Baswedan, 'Presiden 2024.'
Namun, dia menyebut saat hasil hitung cepat atau quick count dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran meraih suara terbanyak, maka dia melihat peluang bahwa Gibran layak ditulis kembali.
“Pada prinsipnya dari buku Gibran The Next President sebenarnya kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa buku yang kami tulis sebenarnya benar-benar terkait dengan budaya,” ungkapnya.
Ditanya tentang pemilihan judul buku Gibran The Next President di saat pasangan Prabowo-Gibran belum resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029, Ahmad mengatakan judul tersebut dipilih sebagai salah satu strategi pemasaran untuk menarik minat pembaca membeli buku itu.
"Yang namanya judul kan harus "genit", maka diusulkanlah judul itu," ungkap dia.
Dia mengakui buku-buku tentang para tokoh itu ditulisnya sebelum mereka resmi menjadi pejabat. Namun menurutnya para tokoh yang ditulisnya tersebut rata-rata kemudian berhasil menjadi pemimpin.
Saat ditanya apakah ada komunikasi dengan Gibran terkait penulisan dan peluncuran buku Gibran The Next President, Ahmad mengaku mendapat informasi bahwa EO untuk acara peluncuran bukunya itu ada kedekatan dengan Gibran. Jadi diharapkan dapat menjadi penghubungnya dengan Gibran.
Sayangnya, EO yang sebelumnya sudah bekerja sama dengannya mendadak membatalkan kerja sama itu. Jadi dia mengaku, pihaknya belum berkomunikasi langsung dengan Gibran.
Lihat Juga: Prabowo Tak Suka Ada yang Menjelekkan Megawati: Saya Mengerti Apa yang Dia Lakukan untuk Negeri
Namun, Ahmad bersama tim tetap menggelar acara peluncuran itu di tempat berbeda dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Ahmad mengungkapkan bahwa tujuan diterbitkannya buku Gibran The Next President merupakan hal yang dia jalani sebagai seorang penulis.
Sebelum menulis buku Gibran The Next President, dia tercatat pernah menulis tentang Putra Sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu dalam bukunya berjudul Menang Ora Opo-Opo dan, Kalah Ya Wis.
“Harap dicatat bahwa saya bukan bagian dari partai politik, bukan pendukung siapa pun," ujar Ahmad ketika ditemui awak media di sela-sela peluncuran buku.
Menurut Ahmad, Gibran merupakan seorang tokoh yang layak dibicarakan tapi bagian dari peristiwa budaya, bukan peristiwa politik.
Selain Gibran, Ahmad mengatakan juga menulis tentang Jokowi dalam buku berjudul 9 Alasan Memilih Joko, Presiden-Wakil Presiden 2014. Dia pernah juga menulis tentang sosok Khofifah Indar Parawarsa dalam buku berjudul Khofifah Indar Parawansa Melawan Pembajakan Demokrasi.
Pada awal 2023, dia mengatakan juga sudah menulis tentang Anies Baswedan. Bukunya saat itu diberi judul Wawancara Imajiner dengan Anies Rasyid Baswedan, 'Presiden 2024.'
Namun, dia menyebut saat hasil hitung cepat atau quick count dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran meraih suara terbanyak, maka dia melihat peluang bahwa Gibran layak ditulis kembali.
“Pada prinsipnya dari buku Gibran The Next President sebenarnya kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa buku yang kami tulis sebenarnya benar-benar terkait dengan budaya,” ungkapnya.
Ditanya tentang pemilihan judul buku Gibran The Next President di saat pasangan Prabowo-Gibran belum resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029, Ahmad mengatakan judul tersebut dipilih sebagai salah satu strategi pemasaran untuk menarik minat pembaca membeli buku itu.
"Yang namanya judul kan harus "genit", maka diusulkanlah judul itu," ungkap dia.
Dia mengakui buku-buku tentang para tokoh itu ditulisnya sebelum mereka resmi menjadi pejabat. Namun menurutnya para tokoh yang ditulisnya tersebut rata-rata kemudian berhasil menjadi pemimpin.
Saat ditanya apakah ada komunikasi dengan Gibran terkait penulisan dan peluncuran buku Gibran The Next President, Ahmad mengaku mendapat informasi bahwa EO untuk acara peluncuran bukunya itu ada kedekatan dengan Gibran. Jadi diharapkan dapat menjadi penghubungnya dengan Gibran.
Sayangnya, EO yang sebelumnya sudah bekerja sama dengannya mendadak membatalkan kerja sama itu. Jadi dia mengaku, pihaknya belum berkomunikasi langsung dengan Gibran.
Lihat Juga: Prabowo Tak Suka Ada yang Menjelekkan Megawati: Saya Mengerti Apa yang Dia Lakukan untuk Negeri
(wib)