Hasil Rapid Test Reaktif, 5 Santri Temboro Asal Pangkep Jalani Tes Swab
loading...
A
A
A
PANGKEP - Lima santri asal Pesantren Al Falak Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang pulang beberapa waktu lalu ke Pangkep, dijemput tim kesehatan untuk menjalani polymerase chain reaction (PCR) tes swab tenggorokan. Hal ini dilakukan karena hasil rapid test mereka reaktif.
Sebelumnya satu santri dinyatakan positif dan diisolasi di Swiss-Bell Hotel Makassar.
Kelima santri yang sudah menjalani rapid tes, masing-masing berasal dari Kecamatan Bungoro dua orang, dua dari Kelurahan Bonto Perak Kecamatan Pangkajene, dan satu dari Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa.
Juru bicara Tim Gugus Terpadu Percepatan Pencegahan COVID-19, dr Annas Ahmad yang dikonfirmasi membenarkan adanya tambahan kasus COVID-19 dari lima santri asal Pangkep yang merupakan kluster Temboro (nama kampung lokasi dari Pesantren Al Falak di Kabupaten Magetan Jawa Timur).
“Kelima santri ini sudah menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Namun para santri tersebut masih harus melalui pemeriksaan swab untuk menentukan validitas reaktif dari hasil rapid test sebelumnya,” ucap Annas, Jumat (1/5/2020).
Hasil reaktif dari rapid tes tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. Hasil reaktif harus dikonfirmasi dengan tes PCR yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19.
Sedangkan untuk ketiga santri lainnya, dia mengungkapkan bahwa mereka semua baru akan dijemput Jumat pagi.
“Rencananya mereka akan dirujuk ke Makassar yakni di Hotel Swissbell untuk dilakukan karantina beserta rekannya yang telah terlebih dahulu dikarantina sambil menunggu hasil swab karena semuanya tanpa gejala,” lanjut dia.
Sebelumnya satu santri dinyatakan positif dan diisolasi di Swiss-Bell Hotel Makassar.
Kelima santri yang sudah menjalani rapid tes, masing-masing berasal dari Kecamatan Bungoro dua orang, dua dari Kelurahan Bonto Perak Kecamatan Pangkajene, dan satu dari Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa.
Juru bicara Tim Gugus Terpadu Percepatan Pencegahan COVID-19, dr Annas Ahmad yang dikonfirmasi membenarkan adanya tambahan kasus COVID-19 dari lima santri asal Pangkep yang merupakan kluster Temboro (nama kampung lokasi dari Pesantren Al Falak di Kabupaten Magetan Jawa Timur).
“Kelima santri ini sudah menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Namun para santri tersebut masih harus melalui pemeriksaan swab untuk menentukan validitas reaktif dari hasil rapid test sebelumnya,” ucap Annas, Jumat (1/5/2020).
Hasil reaktif dari rapid tes tidak menjadikan seseorang dapat dikatakan menderita COVID-19. Hasil reaktif harus dikonfirmasi dengan tes PCR yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19.
Sedangkan untuk ketiga santri lainnya, dia mengungkapkan bahwa mereka semua baru akan dijemput Jumat pagi.
“Rencananya mereka akan dirujuk ke Makassar yakni di Hotel Swissbell untuk dilakukan karantina beserta rekannya yang telah terlebih dahulu dikarantina sambil menunggu hasil swab karena semuanya tanpa gejala,” lanjut dia.
(luq)