Pria Berumur 21 Tahun di Lombok Tengah Bertubuh Balita

Kamis, 20 Agustus 2020 - 16:53 WIB
loading...
Pria Berumur  21 Tahun di Lombok Tengah Bertubuh Balita
Jika umumnya di usia 21 tahun seseorang telah tergolong dewasa namun berbeda dengan Muzakir seorang pria di Dusun Pidade, Desa Sintung, Kecamatan Peringgarata, Lombok Tengah yang memiliki kelainan pada pertumbuhannya. Foto iNews TV/Ema W
A A A
LOMBOK TENGAH - Jika umumnya di usia 21 tahun seseorang telah tergolong dewasa namun berbeda dengan Muzakir seorang pria di Dusun Pidade, Desa Sintung, Kecamatan Peringgarata, Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki kelainan pada pertumbuhannya. Pria ini memiliki postur tubuh layaknya balita dengan tinggi 65 cm dan berat 10 kilogram. Padahal pria kecil seperti bocah balita ini telah berusia 21 tahun karena dilahirkan pada tahun 1999.
Pria Berumur 21 Tahun di Lombok Tengah Bertubuh Balita

Muzakir adalah putra dari pasangan suami istri Junaidi (48) dan Murah (47). Sayangnya di saat kondisi Muzakir yang seharusnya butuh perhatian dan kasih sayang orang tua justru pria ini hanya tinggal bersama sang kakek bernama Giman yang kini berusia 65 tahun.

Sang ayah hilang tanpa kabar saat muzakir masih di dalam kandungan, sementara sang ibu telah menikah lagi dengan orang lain. (Baca: Kena Tilang Pemuda Ini Marah-marah dan Rampas Kunci Motor Polisi)

Kakek Muzakir Giman menjelaskan, ibu Muzakir sempat lumpuh selama dua tahun pascamelahirkannya. Sementara Muzakir pernah dibawa berobat saat berumur balita ke puskesmas setempat dan dinyatakan pertumbuhannya mengalami keterlambatan.
Pria Berumur 21 Tahun di Lombok Tengah Bertubuh Balita

Selain pertumbuhan yang lambat Muzakir juga tidak bisa berbicara hanya bisa tertawa sesekali saat diajak bermain dengan temannya. (Baca juga: Jenderal Polisi Ini Punguti Sampah di Gunung Dempo)

“Ayahnya dulu pergi merantau namun sampau sekarang tidak ada kabar. Ibunya menikah lagi. Saya yang merawatnya. Semenjak neneknya meninggal saya sendiri yang merawatnya," timpal Giman.

Keluarga berharap ada perhatian dan pemerintah untuk meringankan beban merawat Muzakir di tengah keteebatasan ekonomi yang ada mengingat pria ini hanya tinggal bersama sang kakek yang bekerja sebagai buruh serabutan.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)