Entaskan Kemiskinan, DPRD Jabar Minta Pemprov Tingkatkan Kolaborasi Multipihak
loading...
A
A
A
“Jadi industri pariwisata ini harus kita dorong, supaya Jawa Barat jadi tujuan wisata nusantara dan mancanegara,” imbuhnya.
Terakhir, perbaikan akses transportasi yang diyakininya dapat mendorong percepatan perekonomian. Dia mencontohkan, akses transportasi yang baik menuju tempat wisata dipastikan mendongkrak kunjungan wisatawan dan berimplikasi positif terhadap perekonomian warga.
“Jadi bukan tidak boleh membangun infrastruktur, tapi bangunlah infrastruktur yang mendorong bangkitan ekonomi, terutama di wilayah kabupaten atau pedesaan,” katanya.
Lebih lanjut Haru juga menegaskan bahwa Pemprov Jabar juga harus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengentasan pengangguran ini agar 20 tahun ke depan, angka 0% kemiskinan di Jabar bisa tercapai.
Di sisi lain, Haru pun berbicara terkait ekonomi kreatif sebagai peluang lapangan kerja yang menjanjikan bagi masyarakat.
Menurutnya, perkembangan teknologi digital yang begitu pesat seharusnya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menciptakan peluang ekonomi baru.
“Jadi akan ada 40 pekerjaan yang hilang, namun akan ada 40 pekerjaan yang baru. Profesi baru, diantaranya content creator, influencer, youtuber, lembaga survey, marketing online dan lainnya. Artinya, dunia ini sedang berubah,” terangnya.
Dengan adanya perubahan ini, pemerintah daerah tak bisa hanya berdiam diri menunggu keputusan atau bantuan dari pemerintah pusat.
“Saya kira karena dunia sudah berubah, anggarkan dari APBD provinsi, secara bertahap. Sehingga nanti petani bisa menjual produknya karena terhubung dengan internet atau buat desa wisata,” bebernya.
Haru juga meminta pemerintah untuk menyediakan co-working space yang nantinya bisa digunakan para milenial untuk mengembangkan potensinya.
Terakhir, perbaikan akses transportasi yang diyakininya dapat mendorong percepatan perekonomian. Dia mencontohkan, akses transportasi yang baik menuju tempat wisata dipastikan mendongkrak kunjungan wisatawan dan berimplikasi positif terhadap perekonomian warga.
“Jadi bukan tidak boleh membangun infrastruktur, tapi bangunlah infrastruktur yang mendorong bangkitan ekonomi, terutama di wilayah kabupaten atau pedesaan,” katanya.
Lebih lanjut Haru juga menegaskan bahwa Pemprov Jabar juga harus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengentasan pengangguran ini agar 20 tahun ke depan, angka 0% kemiskinan di Jabar bisa tercapai.
Di sisi lain, Haru pun berbicara terkait ekonomi kreatif sebagai peluang lapangan kerja yang menjanjikan bagi masyarakat.
Menurutnya, perkembangan teknologi digital yang begitu pesat seharusnya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menciptakan peluang ekonomi baru.
“Jadi akan ada 40 pekerjaan yang hilang, namun akan ada 40 pekerjaan yang baru. Profesi baru, diantaranya content creator, influencer, youtuber, lembaga survey, marketing online dan lainnya. Artinya, dunia ini sedang berubah,” terangnya.
Dengan adanya perubahan ini, pemerintah daerah tak bisa hanya berdiam diri menunggu keputusan atau bantuan dari pemerintah pusat.
“Saya kira karena dunia sudah berubah, anggarkan dari APBD provinsi, secara bertahap. Sehingga nanti petani bisa menjual produknya karena terhubung dengan internet atau buat desa wisata,” bebernya.
Haru juga meminta pemerintah untuk menyediakan co-working space yang nantinya bisa digunakan para milenial untuk mengembangkan potensinya.