Kisah Majapahit Kalah Perang dari Pasukan Minang Gegara Siasat Adu Kerbau
loading...
A
A
A
Di masa jayanya Kerajaan Majapahit sangatlah sulit ditaklukkan ketika berperang. Kombinasi pasukan, strategi, dan persenjataan memadai menjadikan Majapahit nyaris selalu berhasil menguasai daerah-daerah lainnya.
Tetapi ada suatu momen Majapahit kalah bertempur melawan pasukan Minang, karena hal sepele. Pasukan Majapahit yang berhasil menguasai Pasai bergerak pulang dan singgah di Jambi dan Palembang.
Dua kota pelabuhan itu karena takutnya menyerah mentah-mentah. Terdorong oleh kemenangan - kemenangan itu, Raja Majapahit mengambil keputusan untuk memerangi jajahan raja Hujung Tanah.
Misi itu memang menjadi bagian dari perluasan wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Percah di Sumatera. Usaha penundukkan wilayah nusantara bagian barat itu menjadi kelanjutan dari Sumpah Palapa, yang diucapkan Gajah Mada.
Kisah ini dibahas dalam Kitab Pararaton dan hikayat Raja-raja Pasai, sebagaimana dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit".
Saat itu, tak puas dengan penundukan Pasai, pasukan Majapahit terus bergerak menguasai daerah-daerah Timbalan, Siantan, Jemaya, Bunguran, Serasan, Subi, Pulau Laut Tiyoman, Pulau Tinggi, Pemanggilan, Karimata, Belitung, Bangka, Lingga, Riau, Bintan, dan Bulang.
Pasukan ini pun terus bergerak dengan hausnya untuk mencoba menguasai wilayah lain di nusantara bagian barat.
Di sisi lain, pada naskah kuno Hikayat Raja - Raja Pasai itu dijelaskan bagaimana kebesaran Kerajaan Majapahit telah meresap di kalangan rakyat di Nusantara barat dan Malaya.
Tetapi ada suatu momen Majapahit kalah bertempur melawan pasukan Minang, karena hal sepele. Pasukan Majapahit yang berhasil menguasai Pasai bergerak pulang dan singgah di Jambi dan Palembang.
Dua kota pelabuhan itu karena takutnya menyerah mentah-mentah. Terdorong oleh kemenangan - kemenangan itu, Raja Majapahit mengambil keputusan untuk memerangi jajahan raja Hujung Tanah.
Misi itu memang menjadi bagian dari perluasan wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Percah di Sumatera. Usaha penundukkan wilayah nusantara bagian barat itu menjadi kelanjutan dari Sumpah Palapa, yang diucapkan Gajah Mada.
Kisah ini dibahas dalam Kitab Pararaton dan hikayat Raja-raja Pasai, sebagaimana dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit".
Saat itu, tak puas dengan penundukan Pasai, pasukan Majapahit terus bergerak menguasai daerah-daerah Timbalan, Siantan, Jemaya, Bunguran, Serasan, Subi, Pulau Laut Tiyoman, Pulau Tinggi, Pemanggilan, Karimata, Belitung, Bangka, Lingga, Riau, Bintan, dan Bulang.
Pasukan ini pun terus bergerak dengan hausnya untuk mencoba menguasai wilayah lain di nusantara bagian barat.
Di sisi lain, pada naskah kuno Hikayat Raja - Raja Pasai itu dijelaskan bagaimana kebesaran Kerajaan Majapahit telah meresap di kalangan rakyat di Nusantara barat dan Malaya.