Kisah Majapahit Kalah Perang dari Pasukan Minang Gegara Siasat Adu Kerbau
loading...
A
A
A
Hingga suatu ketika Majapahit berusaha menguasai Pulau Percah, sang raja Majapahit bermaksud mengirimkan tipu muslihat untuk menaklukkan pulau itu. Hal ini juga sebagaimana diceritakan dongengan tentang nama Minangkabau.
Raja Majapahit kemudian mengirim seekor kerbau yang istimewa besarnya bersama tentara Majapahit, untuk diadu dengan kerbau Minang. Tetapi untuk melawannya, Datu Perpatih Sebatang mengajukan anak kerbau yang kelaparan.
Setelah selesai adu kerbau itu, tentara Majapahit diundang berpesta. Selama berpesta dan dimabuk euforia itu dengan serta merta diserang dari segala macam penjuru.
Akibatnya, tentara Majapahit pulang dengan hampa, kalah perang akibat terlena ajakan berpesta kerbau oleh penguasa yang dengan cerdik memanfaatkan kelengahan pasukan Majapahit.
Kemudian daerah itu disebut Minangkabau, itu adalah dongengan yang dimaksud untuk menerangkan nama tempat, karena tahu tentang sejarah nama, tempat, atau toponimi.
Tapi bagaimana pun tanpa menguasai menguasai Pulau Percah wilayah kekuasaan Majapahit telah begitu luas. Usaha ini tak bisa dipisahkan dari upaya patih amangkubhumi Gajah Mada, yang mengucapkan sumpah penyatuan nusantara pada tahun 1258 saka atau 1336 Masehi.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Raja Majapahit kemudian mengirim seekor kerbau yang istimewa besarnya bersama tentara Majapahit, untuk diadu dengan kerbau Minang. Tetapi untuk melawannya, Datu Perpatih Sebatang mengajukan anak kerbau yang kelaparan.
Setelah selesai adu kerbau itu, tentara Majapahit diundang berpesta. Selama berpesta dan dimabuk euforia itu dengan serta merta diserang dari segala macam penjuru.
Akibatnya, tentara Majapahit pulang dengan hampa, kalah perang akibat terlena ajakan berpesta kerbau oleh penguasa yang dengan cerdik memanfaatkan kelengahan pasukan Majapahit.
Kemudian daerah itu disebut Minangkabau, itu adalah dongengan yang dimaksud untuk menerangkan nama tempat, karena tahu tentang sejarah nama, tempat, atau toponimi.
Tapi bagaimana pun tanpa menguasai menguasai Pulau Percah wilayah kekuasaan Majapahit telah begitu luas. Usaha ini tak bisa dipisahkan dari upaya patih amangkubhumi Gajah Mada, yang mengucapkan sumpah penyatuan nusantara pada tahun 1258 saka atau 1336 Masehi.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(ams)